Author :
Tencii
Cast :
Reza, Bambang, polisi
-ini cerita request’an dari salah seorang sahabat gilo aku. Ini hanya cerita fiktif dan bukan cerita nyata, jadiii didalamnya banyak khayalan- khayalan yang rada aneh. So, let’s enjoy to read it, guys-
Nama
aku Reza. Teman- teman ku biasa memanggilku Eja. Aku adalah seorang mahasiswa
S1 suatu universitas di kota berjalanku. Hah, kenapa disebut dengan kota
berjalan? Karena beberapa bangunan yang ada dikota ku sekarang, sedang berjalan
pembangunannya. Makanya kusebut saja dengan kota berjalan. Hahahahha.. mungkin
ini aneh, tapi inilah aku. Aku adalah seorang mahasiswa yang sangat menyukai
dengan semua yang berhubungan dengan arsitek suatu bangunan. Dan ini jelas
bertolakbelakang dengan study S1 ku yang mengambil jurusan Sistem Informasi.
Tetapi itu bukan masalah besar, karena menyukai bangunan ini hanya kujadikan
sebagai hobiku saja.
Aku
sangat suka menjelajahi kotaku ini. Salah satu tujuannya ya itu, untuk
mengetahui perkembangan tentang bangunan yang ada. Baik bangunan lama, maupun
bangunan baru. Aku sangat suka melihat model- model dari bangunan tersebut.
Dari gambar arsitekturnya lama, sampai yang sekarang sedang modern seperti
bangunan minimalis. Jika melihat itu semua, ibarat orang yang sedang kehausan,
jika mendapatkan air langsung minum sepuasnya. Dahaganya langsung terpuaskan
oleh air yang ada. Begitulah aku jika sedang, atau telah melihat suatu bangunan
yang menurutku menarik. Itu seperti mempunyai kepuasan yang tiada tara.....
Oh ya, aku belum memperkenalkan diriku
sepenuhnya. Aku adalah anak pertama dari 3 orang bersaudara. Aku punya wanita
tercantik di dunia. Aku rasa tidak ada yang akan menandinginya. Yaitu beliaulah
mama tersayangku. Yap ! Mama itu wanita tercantik sedunia, terutama di keluarga
kami. Karena apa? Karena kami semua laki- laki dan hanya ada satu wanita
dirumah. Yaitu Mama. Aku punya banyak sekali sahabat. Kalau sudah dengan
mereka, keadaanku terkadang suka kurang bisa terkontrol. Karena apa? Karena
dengan mereka aku bisa menjadi rada aneh. Gak
pake’ jaim- jaiman, sampai sifat- sifat jelek pun keluar. Hahahahaha...
Lanjutt.... selain menyukai arsitek suatu
bangunan, aku juga sangat menyukai hal- hal yang berbau pornografi. Eh, maaf
PHOTOGRAFI maksudnya, hehehhehe... (peace happiiippppp ^^V #siapsiap kena
bacok). Ya ! sama dengan arsitek bangunan tadi, jika sudah menyangkut dengan
hal photografi, aku seperti mempunyai kepuasan tersendiri. Suatu yang abstrak
yang tidak bisa dijelaskan maknanya. Hanya hati kecilku yang tau... #aseekkk
Dan sekarang impianku dalam dunia
photografi adalah aku mempunyai kamera
DSLR. Karena hanya dengan itu aku bisa mengekspresikan kepuasan hatiku terhadap
dunia photo. Kemarin sempat aku hampir membeli barang impian ini. Aku mendapat beasiswa
di kampusku, dan berencana untuk membelikan itu. Namun, hanya ada sesuatu yang membatalkannya.
Dikarenakan uangnya dipakai untuk keperluan rumah baru kami.
Daaaaaaaaaaannnnnnnn, pengekspresian kesukaanku terhadap dunia arsitek aku
tuangkan di dalan pembuatan design rumah kami J Yah, aku
yang mendesainnya. Tidak sia- sialah uang beasiswaku dipakai untuk
pengekspresian imajinasiku.
Kembali ke kamera DSLR. Sebenarnya inti dari
cerita ini menyangkut antara arsitek bangunan dan kamera DSLR ini. Dan langsung
saja, ini dia ceritanyaaaaaaaaaaaa......
Hari ini hari Sabtu. Hari ini aku tidak ada
jadwal kuliah mendadak seperti biasanya. Dan hari ini aku ada kegiatan yang
menyangkut dengan dunia bangunan. Hari ini aku akan mengikuti acara temu kangen
(#eh) perkumpulan pecinta arsitek bangunan di kotaku. Aku mengikuti ini untuk
menunjakng hobiku. Acaranya akan berlangsung di food court suatu mall, pukul
jam 11 siang ini. Dan sekarang aku sedang bersiap- siap untuk berangkat. Aku
mengenakan baju kaos komunitas kami, memakai jeans hitamku, dan tak lupa
memakai sepatu kets.
Setelah berpamitan dengan orang rumah, aku pun
melajukan sepeda motor kesayanganku menuju mall yang di maksud. Sekitar 45
menit kemudian, aku sduah berada di depan food court yang dimaksud. Sesampainya
disana, seperti biasa untuk hal- hal seperti ini, aku akan datang lebih awal
agar aku bisa berkenalan dengan anggota komunitas yang lain.
Aku pun masuk ke dalam food court itu. Di
dalam baru ada sekitar 8 orang anggota dan beberapa panitia pelaksana. Aku pun
berjalan menuju meja yang telah ditempati oleh dua orang, laki- laki dan
perempuan. Dan kami pun berkenalan satu sama lain. Daaaaaannnn singkat cerita,
acaranya pun dimulai. Dimulai dengan kata sambutan dari ketua panitia,
penyampaian tujuan dari pelaksanaan ini, penyampaian materi, dan di akhiri
dengan makan bersama. Dan di dalam penyampaian materi itu disampaikan bahwa
dalam menyambut ulang tahun komunitas ini, panitia mengadakan loba fotografi
terhadap bangunan- bangunan yang ada di kota kami ini. Jumlah fotonya adalah
lima foto dengan objek yang berbeda. Terserah menggunakan kamera jenis apa,
tapi satu hal yang sangat di haramkan adalah NO EDIT IN YOUR PICTURE.
Jika ada
editan, maka semua foto yang dikirim oleh pengirimnya itu akan disikualifikasi.
Dan disini aku langsung mutar otak bagaimana caranya untuk mengikuti ini. Dan
aku tau, foto menghasilkan gambar baik jika diambil dengan kamera DSLR.
Seketika otakku berhenti berputar, dan mendapatkan gambaran wajah seorang
sahabatku di kampus. Yang pastinya ia mempunyai kamera yang ku inginkan.
Bambang. Yap, aku berencana untuk meminjam kamera DSLR-nya Bambang. Dan aku
yakin, jika meminjamnya dengan wajah yang sedikit memelas, Bambang akan luluh
untuk meminjamkannya. Hehehehhehe....
Dan aku pun langsung menuliskan sms ke Bambang
memberitahukan maksudku, lalu ketika mendapatkan balasan Bambang, awalnya aku
agak sedikit kecewa karena kemungkinan tidak bisa meminjamnya. Namun aku tidak
kehabisan akal. Sepulang dari acara tadi, aku pun langsung menelepon Bambang.
Dengan sedikit percakapan yang antah berantah dan sempat ngalur kidul nyasar
sampai ke urusan kampus, akhirnya aku berhasil membujuk Bambang untuk
meminjamkan kameranya. Dan aku hanya mempunyai dua hari dengan kamera itu. Dan
besok sehabis kuliah aku akan mengambilnya.
Keesokan harinya...
Hari ini jadwal sangat padat. Dari pukul 8
pagi aku sudah dikampus sampai sekarang baru pulang pukul setengah 4 sore. Hari
ini sangat ruwet. Berkutat dengan tugas yang sangat “sesuatu”, mata kuliah yang
“sesuatu” dan dosen yang “sesuatu”. Semuanya “sesuatu”, cetar membahana
badaiiiiii... -_-
Dan sore ini pun aku akan mengambil kamera di
tempatnya Bambang. Kami pulang kerumah Bambang barengan. Karena sudah sangat
capek, mukaku pun menjadi semrawutan. Menjadi tidak mood. Sesampainya disana,
aku yang sudah kurang mood, hanya banyak diam dan menunggu Bambang diluar
rumahnya. Tak lama kemudian ia keluar dengan membawa kamera itu. Setelah
melihat kameranya, mendadak aku sangat bahagai dan berasa ingin cepat pulang dan
sampai kerumah. Karena tidak ingin berlama- lama, aku pun langsung memasukkan
kamera itu ke tas ku. Dan langsung ingin pulang. Setelah pamitan, aku pun
pulang. Aku dengar sayup- sayup suara Bambang yang masih teriak- teriak agar
aku menjaga kamera itu dengan baik. Tapi disini logat bicara Bambang rada kayak
orang marah.Rumahnya Bambang itu di tepi jalan, dan di sekitaran jalan itu ada
polisi yang lagi patroli lalu lintas. (Khayalan aja ada polisi patroli lalu
lintas sore- sore). Trus karena merasa mendengar Bambang yang teriak- teriak
seperti orang marah, dan melihatku mengendarai motor secara laju, polisi itu
langsung mengambil motor besarnya dan mengejarku dari belakang. Ia mengira
bahwa aku telah mencuri kameranya Bambang. (Khayalannya gitu). Trus, karena aku
mengira tidak ada apa- apa, tetap saja melajukan motorku menuju rumah, bahkan
aku menambah kecepatan sepeda motorku agar cepat sampai kerumah. Tapi
sayangnya, polisi itu dengan cepat mencapaiku, dengan sangat gesit mencegatku.
Polisi : heii.. kamuu.. turun dari motor, liat
dulu surat- surat honda ini
Eja : *bengong* eemm.. ini paakk.. kenapa pak?
Polisi : ini surat- suratnya, cepat kamu ikut
saya ke kantor polisi, nanti saya jelaskan di kantor.
Eja : eehhh kenapa pak? Emang salah saya apa?
Kenapa ni pak?
Polisi : cepat saja ! jangan banyak bicara
kamuu....
Aku
yang terkejut, hanya bisa terdiam. Entah bagaimana ceritanya, sekarang aku
sudah berada di kantor polisi. Dan yang pastinya dengan raut wajah yang semakin
mengkerut, alias tidak mood. Satu hal
yang aku tau bahwa polisi ini sudah salah paham dengan keadaan yang ada. Namun,
sekali lagi karena aku sudah kurang mood, dan ditambah dengan keadaan ini, aku
hanya bisa terdiam dan mengikuti instruksi dari polisi ini saja. Sampai pada
akhirnya polisi itu menelepon Bambang, mengatakan bahwa ia telah mendapatkan
pencuri yang mencuri kameranya. Dan Bambang pun dengan segala kebingungannya
datang dan menemuiku yang terduduk lesu di kursi tunggu kantor polisi itu.
Seketika itu, Bambang pun mengetahui apa yang terjadi. Dan setelah
menyelesaikan semua urusan itu, kamera itu dikembalikan ke Bambang. Dan setelah
itu, Bambang dan polisi tadi yang mengiraku mencuri, berjalan ke arahku. Dan
dengan sangat menyesal, polisi itu memohon maaf kepadaku. Ia benar- benar menyesal
dengan keadaan ini. Dan aku pun dengan sangat baik, hanya bisa memaafkan dan
tersenyum kepadanya.
Polisi : Maaf ya dek, saya salah paham dengan
apa yang terjadi. Tadi saya kira adek ini mencuri kamera teman kamu ini.
Makanya saya bawa kamu kesini. Maaf tadi saya udah ngomel- ngomel gak jelas ke
kamu. Dan maaf jugak karena saya tidak mau mendengar penjelasan kamu tadi. Saya
benar- benar menyesal. *Senyum*
Eja : hhmm iya pak, tadi saya jugak kaget
waktu bapak datang, trus marah- marah ke saya. Saat tau kalo bapak salah paham,
makanya saya ikut aja dengan yang bapak bilang. Trus saya pasrah aja. Karena
saya tau teman saya ini bakal datang setelah bapak telepon tadi...
Polisi : hehehe.. iya, sekali lagi saya minta
maaf. Baiklah, saya tinggal dulu, masih ada urusan lagi. Dan sekali lagi saya
mohom maaf. Dek Bambang, terima kasih sudah datang kesini, dan merepotkan kamu.
*senyum, lalu beranjak pergi*
Sesaat kemudian, Bambang yang tak dapat
menahan ketawanya, seketika polisi itu beranjaka pergi, Ia pun langsung tertawa
terbahak- bahak di depan Eja. Sampai ia harus memegangi perutnya yang sakit
akibat ketawanya yang berlebihan itu. Sementara Eja hanya bisa terdiam dan
manyun melihat kawannya yang satu ini.
Eja : ...*terdiam* kya ! ini salahmu, kenapa
tadi harus teriak- teriak ditepi jalan begitu. Jadi beginikan ceritanya..
Bambang : *masih berusaha mengendalikan
ketawanya* hmm.. maaf Eja.. aku hanya terlalu tekut saja terjadi sesuatu pada
barang berharga itu. Maklumlah, aku belum pernah melepasnya pada orang lain.
Apalagi itu barang dari hasil keringatku, alias hasil kerja ku. Jadinya ya
begitu.. *senyum nyengir*
Eja : tapi tidak perlu sampai segitunya....
lihat, beginilah jadinya aku yang harus berurusan dengan polisi. Hhuuuaaa....
aku entah sudah seperti apa disini... dan kau harus membayar semua ini. Kau
harus rela meminjamkan barang kesayanganmu itu satu hari tambahan padaku.
Hahahahahah *smile evil*
Bambang : .... *terdiam, kaget* baiklah,
tapihanya satu hari saja, tidak lebih.. dan jangan sampai terjadii sesuatu
dengan itu... *natap tajam ke Eja*
Eja : *senyum bahagia* baiklah, baiklah..
tenang saja... okeh, sekarang kita pulang... aku sudah gerah dengan baju ini
*nunjuk baju* sudahlah hari ini kuliah padat, ditambah pula dengan kejadian
ini. Kau tau, perut ku ini sangat laaapaaaaaarrrrr dan aku sepertinya tidak
berniat untuk mentraktirku makan malam...
Bambang : tidak akan, dan tidak akan pernah..
aku sudah merelakan menambah satu hari peminjaman kamera itu dan sekarang minta traktir?
Ogaaaaaaaaaaaahhh, sudah, cepat pulang...
Dan akhirnya mereka pun pulang keruma masing-
masing. Eja sangat tidak mengira akan melalui hari ini dengan kejadian yang
begitu mengejutkan. Yap ! demi mengikut lomba yang menyangkut dengan dua
hobinya, ia sampai harus rela berurusan dengan polisi. Dan pulang sudah malam
kerumahnya dengan keadaan yang benar- benar payah dan sangat lapar. Tapi
sebagai imbalannya, ia berhasil membajak kamera Bambang untuk sehari. Dan ia
sangat senang dengan itu. Yap ! begitulah ceritanya, cerita yang tidak akan
pernah dilupakan Eja sampai kapanpun.....
-THE
END-
THANKHYUK
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar