Selasa, 18 Desember 2012

I and You part 2

Author: Tencii
Cast : Nino, Anya, Said

Siang itu di perpustakaan Anya sedang membaca buku. Ia hanya sedang todak mood untuk melakukan hal lain saat itu. Ia ingin ke kelas Nino, tapi ketika ia sudah disana, ia melihat Nino sedang sibuk dengan teman- temannya. Jadilah sekarang ia terduduk dan membaca buku yang di anggapnya menarik. Sesekali ia berhenti membaca dan melihat sekitarnya. Hari itu memang sedikit berbeda. Lebih tepatnya hampa.

Sementara Anya sibuk dengan kegiatannya, Nino berlari datang kekelasnya untuk mencari Anya. Ia ingin mengajak gadis satu itu ke kantin. Setibanya dikelas Anya...

Nino : *lihat seluruh kelas, bengong karna gak ada Anya, lalu nanya kesalah satu teman* hey.. Anya kemana?? Kok tidak ada??

XX : haa... oohh tadi dia katanya dia ingin ke tempatmu, tidak kesana kah dia??

Nino : ha?? Tidak.. oke baiklah, terima kasih.. *lari ke perpus*

Nino sudah sangat tau ke mana tujuan Anya jika ia tidak bersamanya. Apalagi ketika Anya sedang dalam keadaan yang tidak ceria. Ia akan semakin sering ke tempat itu.

Di perpustakaan...

Nino : *masuk perpus, nemuin Anya sedang duduk tak semangat* heeyyy... disini ternyata.. kenapa tadi tidak ketempatku??

Anya : *natap nino* tadi aku sudah kesana, tapi aku lihat kau sedang bersama teman- temanmu, jadinya aku kesini saja...

Nino : mmhmm... sudah makankah?? Ke kantin??

Anya : belum.. aku malas... kau saja... *muram*

Nino : aaiishhh... kau kenapa hah?? Menyedihkan sekali...

Tiba- tiba muncul Said di perpustakaan dan melihat mereka berdua. Dan tentunya Anya juga melihat dia.


**: Disini ceritanya Said itu adalah orang yang disukai Anya. Dan hal itu sudah diketahui Said. Salah. Hal itu sudah diketahui oleh satu kelasnya Said. Namun perasaan itu tidak di hiraukan oleh Said. Itulah yang membuat Anya sering muram dan Nino tidak menyukai itu.


Melihat Said datang, Nino langsung saja menarik tangan Anya untuk keluar dari situ. Ia tau Anya akan semakin sedih kalau melihat Said, dan ia tidak menginginkan itu.

Nino : *narik tangan Anya keluar perpustakaan* Ayoo.. temani saja aku makan..

Anya : *terdiam muram, berlari ngikutin Nino*

Di kantin...

Nino : duduklah dulu, aku pesankan makanan...

Anya : *duduk lemes dikursi*

Tak lama kemudian Nino muncul sambil membawa makanan mereka..

Nino : nih makanlah, biar kau lebih semangat sedikit... *nyodorin makanan*

Anya : *natap makanan lemes, gak minat makan*

Nino : kyyaaa... kenapa kau ini?? Makanlaahh... *setengah teriak dengan makanan dalam mulut*

Anya : *natap Nino muram* aku tidak seleraaa.. kau saja yang habiskan...

Nino : aaiiisshh... jangan hanya karna dia kau jadi beginii... bodoh sekali kau... *berhenti makan dan natap ke arah lain*

Anya : *muram, mau nangis* bukan begitu, aku hanya merasa lemah ketika melihat dia.. sudah banyak yang bilang aku bodoh, dan kau yang paling sering mengatakannya.. haahh...

Nino : hilangkan dia dari pikirkan mu... hiduplah lebih semangat..

Anya : belum bisaa...

Nino : aaiisshh... kau ini... aku yang akan menghilangkannya dari pikiranmu..

Dan mulai saat itulah, Nino berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu ada disamping Anya. Ia tidak ingin melihat Anya sedih hanya karna orang yang menurutnya tidak ada apa- apanya itu..  

-to be continued-

Senin, 17 Desember 2012

I and You part 1

Author : Tencii
Cast : Anya and Nino

Sore itu matahari bersinar penuh semangat. Dan Anya sekarang sedang duduk di depan kelas, dengan setia menunggu sahabatnya, Nino, yang masih belajar karena mendapatkan pelajaran tambahan.  Namun, baru saja Nino ke tempatnya, hanya sekedar duduk dan berbicara dengannya, lalu tak lama kemudian ia kembali ke kelasnya karena jam istirahatnya sudah habis.

Entah apa yang menyebabkan Anya betah duduk berlama- lama menunggu sahabatnya yang satu itu. Padahal bagi anak perempuan lainnya, mereka lebih baik untuk langsung pulang kerumah dan beristirahat. Namun itu tidak berlaku pada Anya. Entah apa yang membuatnya seperti ini. Padahal sebelumnya Anya dan Nino bisa dikatakan sangat bertolak belakang. Mereka sering kali berbeda pendapat bahkan mereka beberapa kali pernah berkelahi...E

Sampai suatu peristiwa di waktu lalu yang menyebabkan mereka sampai sedekat sekarang...

-FLASHBACK-

Sore itu, sepulang sekolah Anya berjalan sendiri ke rumahnya. Tiba- tiba di jalan Robi, seorang cowok yang lumayan terkenal disekolahnya, menggandeng tangannya tanpa meminta izinnya. Ia mengatakan bahwa ia ingin pulang bersama Anya. Namun, karena Anya tidak terbiasa dengan hal itu, ia sontak menolak dan sempat terjadi pemaksaan oleh Robi dan membuat Anya marah. Ketika itu Nino yang berjalan dibelakang mereka melihat dan tidak menerima perlakuan Robi terhadap Anya...

Nino : hey kau ! *berlari mendekati Anya dan Robi* biarkan dia berjalan sendiri. Dia kan
            sudah bilang tidak mau, jangan dipaksa.

Robi : siapa kau?? pacar nya?? Kan tidak... *dorong Nino*

Nino : jangan mencari masalah baru, aku katakan ini baik- baik. Sebaiknya kau pulang saja
            sana...

Robi : *makin marah, langsung nonjok muka Nino* kyyaaa... kauu....

Nino : .... *nonjok balik muka Robi*

Dan akhirnya mereka pun berkelahi. Sementara Anya  yang awalnya kaget, begitu menyadari hal itu, langsung panik dan berusaha untuk memisahkan mereka.. Dan disini yang menang Nino... #yeeeyyeyee

Nino : ya kau... jangan pernah ganggu dia lagi. Dan jangan  sombong karna kau sering
            menggandeng anak perempuan lain disekolah ini. Kau tau, itu perbuatan bodoh !
            *tanpa sadar narik tangan Anya dan langsung menyeretnya pergi* Dan kau, biar aku
            antar pulang, biar tidak diganggunya lagi...

Robi : .... *terdiam, dan menahan sakit karna berkelahi*

Anya : *kaget dan terpaksa berlari mengikuti Nino yang tanpa sadar menggandeng tangannya*

Dan akhirnyaaaa Anya diantar paksa pulang oleh Nino. Dan masih dalam ketidak sadarannya, nino masih saja menggandeng tangan Anya, hingga sampai beberapa blok rumah dari rumah Anya. Dan Anya pun masih dalam keadaan kaget yang luar biasa. Sampai- sampai ia tidak bisa berkata apa- apa..

Nino : kyaaa... sampai sini saja aku antarkan kau, kan tinggal beberapa blok lagi rumah mu.
            Makanya besok- besok jangan pulang sendirian lagi, kau bisa saja mendapatkan
            masalah yang lebih besar dari pada ini... *lepaskan gandengan tangan, lalu pergi*

Anya : *bengong* terima kasiihh....

-flashback end-

Setelah kira- kira dua jam Anya menunggu, akhirnya Nino keluar juga dari kelas tambahannya. Dan tentunya ia langsung ke tempat Anya berada...

Nino : lama menunggu?? Maaf... tadi ibunya semangat sekali mengajar...

Anya : *natap Nino* tidak apa- apa.. kan aku juga yang bersedia menunggumu... sekarang mau kemana kita??

Nino : kemana?? Langsung pulang saja, kau sudah lama disini, biar aku antar pulang...

Anya : hmmm... baiklah kalau itu maumu, aku menurut saja...

Dan mereka pun berjalan pulang. Seperti biasa, di sepanjang perjalanan mereka banyak bercerita. Yah! Kalau sudah berdua, mereka selalu punya banyak cerita, entah itu tentang seseorang atau pun tentang barang- barang yang sedang diinginkan satu atau lainnya. Mereka selalu terlihat seru ketika sedang bercerita...

Sampai di tengah- tengah perjalanan mereka, muncul petir yang sangat kuat, dan turun hujan dengan sangat derass...

JJDDUUUAARRRR.... #bunyi petirnya ^^V

Nino : *sontak gandeng tangan Anya, dan larii...* Cepat berteduh..

Anya : *DEG.. DEG.. DEG.. natap tangan yang digandeng Nino, ikut lari* 

Di tempat berteduh...

Nino : aaiisshhh... kenapa harus turun hujan siihh... *merengut*

Anya : *lihat tangan yang masih digandeng, lalu natap Nino* kenapa? kau tidak suka hujan?

Nino : tidak... aku tidak suka... kenapa?? Memangnya kau suka??

Anya : ya, aku sangat suka hujan... sangat sukaa... kenapa kau tidak suka?

Nino : *natap Anya* hujan itu membuatku basah kuyup, dan aku tidak suka itu... kenapa kau suka??

Anya : mmhmm... hujan melegakan hatiku.. dengan melihat air yang turun sangat deras, itu membuat hatiku lebih lapang, terutama disaat aku sedang sediih... *senyum*

Nino : ooohhh.... perempuan selalu begitu... *lepasin gandengan tangan*

Disaat berteduh, mereka lebih banyak diam. Nino sibuk membersihkan badannya dari pasir- pair yang menempel karena berlari tadi. Sementara Anya, sibuk dengan hatinya yang menghangat. Yah! Entah kenapa tiba- tiba ia merasa ada yang aneh dengan hatinya. Ini karena untuk kedua kalinya Nino dengan tidak sengaja menggandeng tangannya. Namun dengan segera ia menyingkirkan segala pikiran- pikiran yang tidak seharusnya. Ia masih waras. Ia masih sangat mengetahui bahwa sekarang ia dan Nino hanya sekedar sahabat. Ya, sahabat, no more...

Anya : hujannya sudah reda, ayo pulang... aku sudah tidak nyaman dengan basah seperti ini.. *sibuk bersihkan baju*

Nino : hah... tadi kau bilang kau sangat menyukai hujan, sekarang kenapa kau tidak nyaman... *mengejek Anya*

Anya : aaiisshhh... aku suka hujannya, tidak berarti aku juga suka dengan basah seperti ini *manyun*

Nino : hahahahahhahaha.... gampang sekali membuatmu badmood.. ayo pulangg.... *senyum*

Anya : hhuuhhh....

Setibanya di depan rumah Anya...

Nino : kita sudah sampaaiii... cepatlah masuk, katanya kau sudah tidak nyaman.. *masih mengejek*

Anya : aaiiissshhh... masih dibahas... pulang sana... *merengut*

Nino : hahahhaha... yaya aku pulang... *berjalan menjauh* aku suka hujannya, tetapi berarti aku juga suka dengan basah seperti ini... hahahhahah... *teriak, lalu berlari kabur*

Anya : kyyaaaaa..... awas kau ya, kan ku balas besok di sekolah.... hhuuuaaaaa.....

Lalu, Anya pun masuk ke rumah dan membereskan badannya yang sudah basah kuyup..

-to be continued-

Jumat, 14 Desember 2012

The War is End #3 cont...

Author : Tencii
Cast : Anya and Nino

Anya : terima kasih.. *liat  luka yang sudah diplaster*

Nino : ini minum dulu.. *kasih air mineral ke Anya*

Anya :hhhmm..*minum* terima kasih. Hhhuuaaaaa segarnyaa…*senyum lebar, liat lapangan* ah, ini minumlah *kasih air ke Nino*

Nino :*ambil air lalu minum*

Anya :*tiba-tiba terpikirkan sesuatu*Aa… kenapa handuk itu kau bawa di tas mu? Aahh.. jangan bilang kau selalu membawa handuk ku kemana saja.. aaaahhh.. kau.. *nunjuk Nino, liat tajam*

Nino : BBYYUURRRR…*kaget, lalu sontak nyembur air yang lagi diminumnya*aaaiisshh.. kenapa anak satu ini selalu punya tebakan yang pas sekali*bicara dlm hati, lirik tajam ke Anya*

Anya : YA! Jorok sekali kau.. aahh itu berarti iya. HAHAHAHHAHA…. Aku tidak menyangka kau selalu membawa handukku kemana saja.. yang aku liat sepertinya kau sangat membenciku, tapi ternyata kau sangat mengidolakanku, sampai-sampai handuk itu selalu kau bawa kemana- mana.. *ketawa*

Nino : YA! Siapa yang bilang aku selalu membawa handuk ini ha..*angkat handuk* aaiisshhh…*liat tajam Anya*

Anya : kau memang tidak bilang, tadi dari gerakan tubuhmu, mengatakan seperti itu.. lagi pula kenap akau harus marah- marah jika memang tidak.. Hah..*liat tajam ke Nino*

Nino : oke..oke.. memang aku selalu membawanya kemana saja, memangnya kenapa? PUAS?

Anya :BBUAUHAHAHAHAHA…..*ketawa lebar* akhirnya kau mengakuinyaa, YA, seorang Nino yang bodoh ini mengidolakanku ternyata…

Nino : aaaiisshhh anak ini..*liat tajam Anya*

Anya : eh, tapi alasanmu membawa ini kemana saja?*tiba- tiba bingung*

Nino : entahlah, aku hanya berfikir untuk membawa ini kemana saja…bodohnya aku, kenapa harus membawa handuk jelek ini kemana pun…

Anya : YA! Apa yg kau maksud dengan membawa handuk jelek itu? Itu handuk ku, aaarrghhh…

Nino : Hahahahha… gampang sekali kau dibuat marah, maaf aku hanya bercanda..
Anya :….

Nino : hhmm…Anya… sebaiknya kita harus mengakhiri “perang dingin” ini..

Anya : ha? Perang dingin?*bingung, liat Nino*

Nino : ya, perang dingin. Permusuhan kita selama ini. Lagi pula aku sudah capek, dan sepertinya kau bukan seperti Anya yang ku kira.. Tck..

Anya : oohh..baiklah, aku juga sudah capek sebenarnya… hhmm.. tapi apa yang kau maksud dengan “tidak seperti yang Anya yang ku kira” itu?

Nino : iya, ternyata kau ini adalah Anya yang sangat bodoh dan gampang sekali tertipu. Hahahahaha… jadinya, aku kasihan denganmu. Kau selalu saja kena dengan tipuanku..

Anya : aaaaiiisshhhh… kauuu…*pukul kepala Nino*

Nino : YA SAKIT, BODOH! Kalau begitu skarang kita baikan kan, tidak ada lagi perang dingin! Baiklah..

Anya : baiklah…tapi jika kau sering lagi menipuku, maka “perang dingin” ini akan dimulai lagi.. *liat tajam Nino*

Nino : makanya kau jangan bodoh, jangan gampang tertipu… Hhhmm..sepertinya kita sudah harus ke kelas*liat jam*

Anya : baiklah.. aarrgghh..*kibas tangannya yang sakit karena bawa tas*

Nino : aaiisshh.. baru aku bilang jangan bodoh, sekarang kebodohanmu itu sudah kembali terlihat.. sini, biar aku saja yang bawa*ambil tas Anya, jalan duluan*

Anya: ….*cemberut, ngikutin dari belakang*

~~Di depan kelas~~

Nino : permisi pak.. kami sudah lari 10 keliling, apa kami boleh masuk kelas pak?

Guru : aahh kalian, sudah kah? Baiklah, silahkan masuk…

Nino : baik, terima kasih pak*senyum* masuklah duluan..*ngomong sama Anya*

Anya : ha? Apanya? *bingung*

Nino : aaiisshh.. masuk lah duluan ke kelas, ini aku kan membawa tasmu, nanti sekalian aku letak di atas mejamu…*liat tajam ke Anya*

Anya : oohh.. hehehhee..*senyum*

~~Dan mereka pun berjalan masuk ke dalam kelas. Semua anak kelas kaget luar biasa dengan perilaku mereka yang begitu akrab. Terutama Vina, sahabat Anya~~

Nino : ini tasmu, bodoh…*latakkan tas Anya di meja*

Anya : aahh.. terima kasih banyak.. *liat Nino, senyum lebar*

Nino : aaiisshh.. iya, sama-sama..*senyum*

~~Ditempat duduk Anya~~

Vina : ya, Anya.. kenapa kalian akrab sekali? Kenapa dia baik sekali? Terus kenapa dia yang membawakan tas mu?*narik- narik lengan baju Anya*

Anya : aahhh.. pertanyaanmu apa tidak bisa satu- satu ditanyakan? Nanti saja aku ceritakan lebih lanjut nya yaa… hhmm.. kenapa dia membawa kan tasku? Ini..*angkat telapak tangannya, tunjukkan ke Vina* tadi karena aku terjatuh, jadi dia yang membawakan tasku..

Vina : wwhhooaaa… keajaiban apa yang bisa membuatnya seperti itu… wwhhhooaaa…*kaget karena penjelasan Anya* aku tidak sabar untuk waktu istirahat. Sebenarnya apa yang sudah terjadi diantara kalian…*bicara sendiri, lalu perhatikan guru*

Anya : hehehehe…*senyum sendiri, elus telapak tangannya yang diplaster* Terima kasih…*berbisik, senyum, lalu liat guru didepan*

Dan begitulah kejadian hari ini. Akhirnya mereka berdamai. Entah apa yang membuat keduanya lebih memilih jaalan damai. Mungkin benar karena capaek diantara keduanya. Dan sejak kejadian itu, dimulailah babak persahabatan mereka….

~The End~

Kamis, 13 Desember 2012

The War is End #3

Author : Tencii
Cast : Anya, Nino

Seperti biasa, hari ini semua siswa kembali sekolah. Dan pagi ini kelas Anya sudah masuk jam pertama.Tapi dua orang yang masih terlibat dalam “perang dingin” itu masih juga belum datang ke sekolah. Karena Anya terlambat bangun, ia pun terlambat datang ke sekolahnya. Sementara Nino, seperti biasa ia selalu terlambat. Pagi ini pelajaran Kimia sudanh dimulai dan guru yang lumayan killer ini sedang menerangkan pelajaran. Anya dan Nino skerang sudah berada di gerbang sekolah mereka. Setelah menyelesaikan urusan keterlambatan mereka dengan guru piket, mereka berdua secara tidak sengaja berlari secara bersamaan menuju kelas. Namun diantara mereka sama sekali tidak saling memperhatikan. Bahkan mungkin menyadari satu sama lainnya saja tidak.  Karena sekarang pikiran mereka hanya tertuju pada kelas mereka. Dan mereka tak sengaja berhenti berdua tepat di depan kelas.

Anya : aaaiiisshh… *lirik tajam Nino*

Nino : *liat Anya, sesak nafas karena lari-lari*

Guru : Anya, Nino..

Anya : Maaf pak, saya terlambat. Boleh saya masuk pak?

Guru : kenapa kamu terlambat? Ini sudah jam berapa kamu kira?

Anya :Sudah setengah 8 pak. Maaf pak, tadi saya bangunnya terlambat..

Nino : Maaf pak, saya juga telat. Tadi saya bangunnya juga terlambat, pak. Hihiiihiii… *nyengir hambar, garuk-garuk kepalanya yang gak gatal*

Anya :*lirik tajam ke Nino*

Guru : aaaaiisshhh kalian ini.. sudah terlambatnya sama, alasannya pun juga sama, Tck.. sekarang kelilingi dulu lapangan basket itu, 10 keliling…

Anya : jalan pak?*bingung*

Nino :*berbisik ke Anya*Lari, bodoh…

Guru : Lari Anya.. cepat sana.. Kalau sudah selesai baru masuk kelas..

Any : HA? Aaiisshh.. baik pak..*balik kanan*

Nino : *ngikutin Anya dari belakang*

~~Di lapangan basket~~

Anya : aaarrgghh…*hentakkan kaki, letak tas ke tanah* kenapa harus bangun telaaaatt?*mulai lari*

Nino : *letak tas dekat tas Anya, liat Anya, mulai lari*

Dan mereka pun mulai kegiatan lari pagi(??) mereka ini. Anya sebenarnya sangat tidak menyukai kegiatan dadakannya pagi ini, terlebih lagi karena ada Nino yang juga terlambat seperti dirinya. Entah kenapa hari ini mereka memiliki masalah yang sama. Dan setelah 5 lari keliling lapangan..

Anya : hosh..hosh..hosssh…*sesak nafas, atur nafasnya, nunduk, kedua tangan di lutut*aaiisshh.. masih 5 keliling lagi.. haaahh…

Nino :*liat Anya, tiba- tiba berhenti disamping Anya* Kalau capek, istirahat saja sebentar..*lanjut lari*

Anya :*liat tajam ke Nino* apa-apaan dia? Haah.. apa dia kira aku akan baik dengan perhatiannya itu…*lanjut lari*

Dan mereka masih tetap melanjutkan kegiatan “lari pagi” itu. Matahari pun semakin semangat memberikan cahaya nya. Sehingga sekrang mereka sudah keihatan kepanasan dan berkeringat karena teriknya matahari. Di putaran ke 8…

Anya : hosh..hosh..hossh…*udah gak sanggup, tapi tetap lari, dan tiba- tiba jatuh* aaaiisshh… aaarrgghh….*liat telapak tangan yang lecet karena tergesek semen lapangan*

Nino :*liat Anya yangn jatuh, sontak lari, bantu Anya* tidak apa- apa? Sakitkah?*pegang tangan Anya, bantu*

Anya : aarrgghh.. tidak, hanya telapak tangan ku saja yang sakit*berusaha bangun*

Nino : hhmm.. kalo gitu duduk disini saja dulu*bantu Anya duduk ditempat duduk lapangan basket*

Anya :… *duduk*

Nino :*liat tangan Anya yang lecet* tunggu disini sebentar…*pergi*

Anya :…. *sibuk bersihkan tangannya*

Nino pun ke kantin untuk membeli 2 botol air mineral dingin. Lima menit dari kantin, sekarang ia sudah ada di dekat Anya lagi. Ia mengeluarkan handuk merah dari tasnyalalu membasahi ujung handuk itu dengan air tadi.

Nino :*narik tangan Anya, bersihkan luka pakai handuk basah*

Anya : aarrgghh… pelan-pelan..*tarik sedikit tangannya untuk ngurangi sakit*

Nino : maaf…*tetap bersihin luka Anya*

Anya : O… ini kan handuk merah yang aku kasih kemarin…*sontak kaget karena liat handuk, lalu liat Nino*


Nino :*seketika liat Anya* masih ingat? Hehhehe.. maaf aku belum mengembalikannya..

Anya : hhmm.. tidak apa- apa. Tidak dikembalikan juga tidak apa- apa..*liat lukanya lagi*

Nino : Hhhmm…*selesai bersihkan luka, nempelin plaster ke luka Anya* sudah…

~cont...~

Rabu, 12 Desember 2012

The War is begin #2


Author : Tencii
Cast : Anya, Nino

Peperangan masih berlanjut. Hari ini sesuatu yang lebih menyebalkan Anya terjadi lagi. Saat itu jam istirahat pertama. Nino masuk ke kelas setelah tadi sebentar selesai bermain basket dilapangan. Saat melewati meja Anya, ia melihat gadis itu sedang sibuk melanjutkan latihan Matematika nya tadi. Disaat itu ia pun sempat melihat Anya yang melirik tajam ke arahnya. Entah sengaja atau tidak, tapi saat itu tatapan mereka bertemu dan sama- sama memancarkan keadaan perang dingin diantara mereka berdua. Dan ide gila pun terlintas di kepalanya…

Nino : Hahahahhaa… kali ini kena kau*bicara dalam hati, senyum evil* Hhhmm.. Anya, kau tadi dipanggil Pak Anwar (guru Mtk yang barusan ngajar), kau disuruh kekantor katanya..

Anya : *seketika liat tajam ke Nino, curiga* iyakah? Betul? Memangnya kenapa?

Nino : YA! Mana ku tau, kenapa tanya ke aku, huh..

Anya : Baiklah, kalau tidak awas kau..*makin liat tajam ke Nino,tutup buku,pergi*

Nino : Ah Anya, oiya aku lupa.. kau disuruh membelikan lontong untuk bapak tu. Sekalian ke kantornya kan..

Anya : *seketika berbalik* Baiklah, terima kasih..

Nino : hhmm yaya.. Hahahahhaha.. kena kau. Aku mau liat responnya nanti ketika dia balik, hahahahaahaa…*bicara dalam hati, senyum evil*

Anya yang percaya dengan perkataan Nino pun langsung menuju kantin untuk membelikan pesanan Pak Anwar yang dikatakan Nino tadi sebelum kemudian ke kantor guru. Sebenarnya ia malas harus ke kantin dulu, karena jika sudah ke kantin, ia harus berdesak- desakan untuk membeli pesanan itu. Ada ratusan siswa yang makan disini dan ruang kantin ini hanya sepetak dan sangat sempit jika jam istirahat tiba. Makanya Anya terkadang malas untuk ke kantin disaat jam istirahat. Bukannya tidak ada kantin lain disekolahnya, hanya saja kantin yang sati ini makanannya memang terkenal enak. Jadinya ya rata- rata semua siswa jajan disini. 

Sekitar 10 menit berdesak-desakan menunggu pesanan itu, akhirnya ia bisa keluar dari situ dan langsung menuju ke kantor. Setelah melihat kondisi ruang guru, ia pun lansung menuju mejanya Pak Anwar. Terlihat Pak Anwar sibuk menulis sesuatu dibukunya.

Anya : Permisi pak, ini lontong pesanan bapak. Hhhm.. maaf, bapak kenapa memanggil saya ya pak?

Pak Anwar : *liat bingung ke Anya* Maaf, apa kami tadi bilang saya yang memesan ini? Maaf, tapi tadi sepertinya saya tidak ada menyuruh siswa untuk membelikan sarapan. Saya tadi juga sudah sarapan dirumah. Terus, tadi kami bilang saya memanggil kamu kesini? Sekali lagi, saya tidak ada memanggil siswa untuk datang ke saya. Jadi saya tidak ada menyuruh kamu untuk datang kesini.

Anya : *seketika kaget dengan ucapan gurunya* Ha? Jadi bapak tidak ada memanggil saya kesini dan tidak menyuruh saya membelikan sarapan ini untuk bapak?

Pak Anwar : Ya. Saya yakin kalau dari tadi saya tidak ada memanggil siswa ke kantor dan tidak menyuruh saya untuk membelikan ini.*nunjuk lontong yang dibeli Anya*

Anya : *bicara dalam hati*aaaiisshh Nino, awas kau.. beraninya mengerjai aku. Liat saja nanti kau yaa..*geram, kepal tangannya kuat* Hehehehehe.. baiklah kalau begitu pak. Maaf telah mengganggu waktu bapak, mungkin saya yang kurang focus pak.*nyengir hambar*

Pak Anwar : Apa kamu sakit? Kalau sakit, sebaiknya kamu istirahat di UKS saja. Dari pada nanti jadi begini lagi.

Anya : aah, tidak apa-apa pak. Kalau begitu saya permisi, sekali lagi saya mohon maaf pak. Maaf mengganggu waktu bapak*senyum, nunduk, lalu pergi*

Anya pun langsung menuju kelasnya. Secepat mungkin ia berjalan, bahkan bisa dikatakan berlari kali ini. Kemarahan dan kekesalannya memuncak sekarang. Satu orang yang dicarinya, Nino. Ya, Anya merasa benar- benar dipermainkan oleh musuh dalam perang dinginnya yang satu ini. Sesampainya di depan kelas, Anya langsung menuju meja Nino. Masih dengan kekesalannya, ia langsung menggebrak meja Nino, ketika yang si empunya sedang sibuk memainkan hp-nya.

BRAKK (tangan Anya berhasil dengan mulus meja Nino)

Nino : YA! APA YANG KAU LAKUKAN? Sopanlah sedikit..*kaget, pura-pura gak tau keadaan*
Anya :*natap tajam Nino, dengan tangan masih diatas meja*APA YANG AKU LAKUKAN KAU BILANG? Sekarang aku tanya kembali, APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU, HAH? Apa maksudmu dengan aku dipanggil Pak Anwar ke kantor? YA NINO, APA MAKSUDMU?

Nino : ooohh itu.. Hahahahhaa… kenapa? Aku hanya bercanda saja denganmu. Salahmu sendiri yang langsung percaya dengan omonganku..*masih berusaha control emosinya*

Anya : kau bilang itu BERCANDA? Bercanda itu ada batasnya, tidak seperti ini..*masih natap tajam ke 
Nino*

Nino : Hah.. apa itu menyebalkan untukmu?*masih dalam keadaan duduk, liat tajam ke Anya,masukkan hp ke kantong celananya*

Anya : …

Nino :*sontak berdiri dan mendekatkan wajahnya ke Anya, natap tajam ke Anya*Begitulah rasanya ketika kemarin kau mengerjaiku didepan kelas. Dan sekarang, kita SATU SAMA.*sengaja menekankan kata itu di depan wajah Anya*

Anya :*DEG. Sontak jauhkan wajahnya dari Nino*aaaiisshh….*masih natap tajam ke Nino, nendang kaki meja, lalu pergi ke mejanya*

Nino : Hah…*natap Anya yang pergi, senyum evil, lalu keluar kelas*

~~Tak lama Nino pergi…~~

Anya : aaaiiisshhhh.. bodohnya aku.. *acak-acak rambut*

Vina :*tiba-tiba datang, dan duduk disamping Anya*Heyy, kenapa?*pegang bahu Anya*

Anya : bodohnya aku dengan gampangnya di kerjai sama si Nino bodoh itu..hhuuaaa.. memalukan..*makin acak- acak rambut*

Vina : Hahahahha… kalian kan sama- sama bodoh*senyum*. Sabaaaarrr… sebenarnya apa yang terjadi?*natap Anya dengan wjah bingung*

Anya:*natap tajam ke Vina, lalu kembali melemah*Bisakah aku menceritakannya nanti- nanti saja, viin? Mengingat itu lagi benar- benar memalukaann..*memelas ke Vina*

Vina : okelah..okelah.. Sekarang minumlah ini dulu, biar lebih tenang*kasih air mineral*

Anya : tarima kasih..*ambil air, minum, lalu menelungkupkan wajahnya ke meja *

Vina : ckckckc…*geleng-geleng heran liat Anya*

Hari itu benar- benar hari yang menyebalkan untuk Anya. Dia tidak menyangka Nino akan membalasnya dengan cara ini. Dan ia pun segera memikirkan lagi cara untuk kemudian membalas Nino. Dan entah bagaimana lagi keadaannya setelah itu… 

Selasa, 11 Desember 2012

The War is begin #1

Author : Tencii
Cast : Anya, Nino


Semenjak pertemuan di lapangan basket kemarin, hubungan Anya dan nino bukannya semakin membaik, malah semakin rumit. Sikap gengsi dan tidak mau kalah satu sama lain membuat mereka semakin terlihat bermusuhan. Sebenarnya mereka tidak bermusuhan, tapi karena dua sifat keras mereka berdua tadi itulah yang membuat mereka terlihat seperti itu. Seakan mereka sedang berlomba dan tak mau kalah satu sama lainnya. Namun, seiring dengan keadaan yang seperti itu dan semakin mereka berusaha untuk tidak saling berhubungan, semakin banyak saja hal- hal yang tidak sengaja membuat mereka bersama.

Pagi ini kelas sudah dimulai. Pelajaran biologi pun sudah dimulai. Semua siswa sudah siap menerima pelajaran. Anya dan sahabatnya Vina kali ini disuruh mengambil buku tugas mereka dikantor guru. Namun salah satu anggota kelas ini belum juga datang. Nino. Ya, dia terlambat. Karena ia bangun kesiangan lah makanya ia terlambat pagi ini. Dan disaat Anya dan Vina kembali ke kelas setelah dari kantor, ia pun melihat Nino yang sudah berdiri di depan kelas dengan kedua tangan di telinganya. Dan peperangan pun dimulai..

Anya : Oo.. kenapa dia berdiri di depan kelas?

Vina : dia terlambat, Anya. Apalagi alasan seseorang berdiri didepan kelas kalau tidak karena terlambat. Ckck... *lirik Anya*

Anya : waahh…*senyum evil* hahahaha… kenak kau… tunggu pembalasanku… Selamat anda terlambat, berdiri yang baik disini yaa… *lirik Nino, berbisik pelan ketika berjalan didepannya, senyum evil*

Nino : aaiisshh.. apa-apaan dia?*liat Anya* mau perang hah?? Ok. The war is begin, Anya.

Setelah membagikan buku tugas pada semua temannya, Anya kembali duduk di kursinya, sekilas ia melihat Nino yang berdiri dengan muka cemberut. Pelajaran pun berlanjut. Sekitar satu jam pelajaran berlangsung, sejenak pun dihentikan. Guru membiarkan para muridnya untuk mencatat penjelasannya di papan tulis tadi. Setelah itu sang guru  menyuruh salah satu muridnya untuk menghapus papan tulis tadi.

Guru : Sudah siap dicatat? Sekarang hapus dulu papan tulisnya, siapa yang bersedia?

Anya : bagaimana jika yang sudah berdiri didepan itu yang menghapus papan buk??*senyum evil, lirik Nino*

Nino :...* liat tajam ke Anya*

Guru : ah, itu sepertinya lebih baik. Nino, mau kan kamu membantu saya menghapus papan tulis ini? Setelah itu baru kamu boleh duduk dikursimu.

Nino : hhmm.. baik, buk.*berjalan, lalu menghapus papan tulis*

~~setelah menghapus papan tulis, Nino kembali ketempat duduknya, dan ia sengaja melewati meja nya Anya~~

BRAKK *Nino sengaja menendang kaki meja Anya, dan sontak membuat Anya terkejut*

Anya : YA NINO! Apa yang kau lakukan?

Guru : Nino, kenapa kamu nendang meja nya Anya?

Nino : maaf buk, saya tidak sengaja*senyum, lalu liat tajam ke Anya*

Anya :*liat Nino yang udah duduk dikursinya, dan ternyata Nino masih melihatnya dengan tatapan “mau-apa-kau?” aaaiisshh, benar- benar ngajak perang sepertinya dia.. hah…

Begitulah kejadian pagi itu terjadi. Meski semua orang berfikir tidak terjadi apa- apa, tapi diantara Anya dan Nino telah terjadi sesuatu pagi itu. Suasana panas diantara mereka telah terjadi. Dan perang dingin mereka pun dimulai…