Author :
Tencii
Cast : Anya,
Nino
Peperangan masih berlanjut. Hari ini sesuatu yang lebih menyebalkan Anya
terjadi lagi. Saat itu jam istirahat pertama. Nino masuk ke kelas setelah tadi
sebentar selesai bermain basket dilapangan. Saat melewati meja Anya, ia melihat
gadis itu sedang sibuk melanjutkan latihan Matematika nya tadi. Disaat itu ia
pun sempat melihat Anya yang melirik tajam ke arahnya. Entah sengaja atau
tidak, tapi saat itu tatapan mereka bertemu dan sama- sama memancarkan keadaan
perang dingin diantara mereka berdua. Dan ide gila pun terlintas di kepalanya…
Nino : Hahahahhaa… kali ini kena kau*bicara dalam hati, senyum evil*
Hhhmm.. Anya, kau tadi dipanggil Pak Anwar (guru Mtk yang barusan ngajar), kau
disuruh kekantor katanya..
Anya : *seketika liat tajam ke Nino, curiga* iyakah? Betul? Memangnya
kenapa?
Nino : YA! Mana ku tau, kenapa tanya ke aku, huh..
Anya : Baiklah, kalau tidak awas kau..*makin liat tajam ke Nino,tutup
buku,pergi*
Nino : Ah Anya, oiya aku lupa.. kau disuruh membelikan lontong untuk
bapak tu. Sekalian ke kantornya kan..
Anya : *seketika berbalik* Baiklah, terima kasih..
Nino : hhmm yaya.. Hahahahhaha.. kena kau. Aku mau liat responnya nanti
ketika dia balik, hahahahaahaa…*bicara dalam hati, senyum evil*
Anya yang percaya dengan perkataan Nino pun langsung menuju kantin untuk
membelikan pesanan Pak Anwar yang dikatakan Nino tadi sebelum kemudian ke
kantor guru. Sebenarnya ia malas harus ke kantin dulu, karena jika sudah ke
kantin, ia harus berdesak- desakan untuk membeli pesanan itu. Ada ratusan siswa
yang makan disini dan ruang kantin ini hanya sepetak dan sangat sempit jika jam
istirahat tiba. Makanya Anya terkadang malas untuk ke kantin disaat jam
istirahat. Bukannya tidak ada kantin lain disekolahnya, hanya saja kantin yang
sati ini makanannya memang terkenal enak. Jadinya ya rata- rata semua siswa
jajan disini.
Sekitar 10 menit berdesak-desakan menunggu pesanan itu, akhirnya ia bisa
keluar dari situ dan langsung menuju ke kantor. Setelah melihat kondisi ruang
guru, ia pun lansung menuju mejanya Pak Anwar. Terlihat Pak Anwar sibuk menulis
sesuatu dibukunya.
Anya : Permisi pak, ini lontong pesanan bapak. Hhhm.. maaf, bapak kenapa
memanggil saya ya pak?
Pak Anwar : *liat bingung ke Anya* Maaf, apa kami tadi bilang saya yang
memesan ini? Maaf, tapi tadi sepertinya saya tidak ada menyuruh siswa untuk
membelikan sarapan. Saya tadi juga sudah sarapan dirumah. Terus, tadi kami
bilang saya memanggil kamu kesini? Sekali lagi, saya tidak ada memanggil siswa
untuk datang ke saya. Jadi saya tidak ada menyuruh kamu untuk datang kesini.
Anya : *seketika kaget dengan ucapan gurunya* Ha? Jadi bapak tidak ada
memanggil saya kesini dan tidak menyuruh saya membelikan sarapan ini untuk
bapak?
Pak Anwar : Ya. Saya yakin kalau dari tadi saya tidak ada memanggil
siswa ke kantor dan tidak menyuruh saya untuk membelikan ini.*nunjuk lontong
yang dibeli Anya*
Anya : *bicara dalam hati*aaaiisshh Nino, awas kau.. beraninya mengerjai
aku. Liat saja nanti kau yaa..*geram, kepal tangannya kuat* Hehehehehe..
baiklah kalau begitu pak. Maaf telah mengganggu waktu bapak, mungkin saya yang
kurang focus pak.*nyengir hambar*
Pak Anwar : Apa kamu sakit? Kalau sakit, sebaiknya kamu istirahat di UKS
saja. Dari pada nanti jadi begini lagi.
Anya : aah, tidak apa-apa pak. Kalau begitu saya permisi, sekali lagi
saya mohon maaf pak. Maaf mengganggu waktu bapak*senyum, nunduk, lalu pergi*
Anya pun langsung menuju kelasnya. Secepat mungkin ia berjalan, bahkan
bisa dikatakan berlari kali ini. Kemarahan dan kekesalannya memuncak sekarang.
Satu orang yang dicarinya, Nino. Ya, Anya merasa benar- benar dipermainkan oleh
musuh dalam perang dinginnya yang satu ini. Sesampainya di depan kelas, Anya
langsung menuju meja Nino. Masih dengan kekesalannya, ia langsung menggebrak meja
Nino, ketika yang si empunya sedang sibuk memainkan hp-nya.
BRAKK (tangan Anya berhasil dengan mulus meja Nino)
Nino : YA! APA YANG KAU LAKUKAN? Sopanlah sedikit..*kaget, pura-pura gak
tau keadaan*
Anya :*natap tajam Nino, dengan tangan masih diatas meja*APA YANG AKU
LAKUKAN KAU BILANG? Sekarang aku tanya kembali, APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU,
HAH? Apa maksudmu dengan aku dipanggil Pak Anwar ke kantor? YA NINO, APA
MAKSUDMU?
Nino : ooohh itu.. Hahahahhaa… kenapa? Aku hanya bercanda saja denganmu.
Salahmu sendiri yang langsung percaya dengan omonganku..*masih berusaha control
emosinya*
Anya : kau bilang itu BERCANDA? Bercanda itu ada batasnya, tidak seperti
ini..*masih natap tajam ke
Nino*
Nino : Hah.. apa itu menyebalkan untukmu?*masih dalam keadaan duduk,
liat tajam ke Anya,masukkan hp ke kantong celananya*
Anya : …
Nino :*sontak berdiri dan mendekatkan wajahnya ke Anya, natap tajam ke
Anya*Begitulah rasanya ketika kemarin kau mengerjaiku didepan kelas. Dan
sekarang, kita SATU SAMA.*sengaja menekankan kata itu di depan wajah Anya*
Anya :*DEG. Sontak jauhkan wajahnya dari Nino*aaaiisshh….*masih natap
tajam ke Nino, nendang kaki meja, lalu pergi ke mejanya*
Nino : Hah…*natap Anya yang pergi, senyum evil, lalu keluar kelas*
~~Tak lama Nino pergi…~~
Anya : aaaiiisshhhh.. bodohnya aku.. *acak-acak rambut*
Vina :*tiba-tiba datang, dan duduk disamping Anya*Heyy, kenapa?*pegang
bahu Anya*
Anya : bodohnya aku dengan gampangnya di kerjai sama si Nino bodoh
itu..hhuuaaa.. memalukan..*makin acak- acak rambut*
Vina : Hahahahha… kalian kan sama- sama bodoh*senyum*. Sabaaaarrr…
sebenarnya apa yang terjadi?*natap Anya dengan wjah bingung*
Anya:*natap tajam ke Vina, lalu kembali melemah*Bisakah aku
menceritakannya nanti- nanti saja, viin? Mengingat itu lagi benar- benar
memalukaann..*memelas ke Vina*
Vina : okelah..okelah.. Sekarang minumlah ini dulu, biar lebih
tenang*kasih air mineral*
Anya : tarima kasih..*ambil air, minum, lalu menelungkupkan wajahnya ke
meja *
Vina : ckckckc…*geleng-geleng heran liat Anya*
Hari itu benar- benar hari yang menyebalkan untuk Anya. Dia tidak
menyangka Nino akan membalasnya dengan cara ini. Dan ia pun segera memikirkan
lagi cara untuk kemudian membalas Nino. Dan entah bagaimana lagi keadaannya
setelah itu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar