Senin, 10 Desember 2012

Let’s become a friend, but..

Author : Tencii
Cast : Anya and Nino

Siang itu, tepatnya saat jam istirahat berlangsung, Nino baru saja meneyelesaikan permainan basketnya. Ia keluar dari lapangan sebentar untuk istirahat. Saat ia sedang sibuk mencari handuk untuk mengelap keringatnya, tiba- tiba sebotol air mineral dingin dan handuk merah terulur dari seseorang yang diberikan untuk dirinya. Sontak Nino pun langsung melihat siapa yang rela memberikan itu untuknya.

Anya : “Ini untukmu. Minumlah, dan bersihkan keringatmu itu.” *kasih air dan handuk*

Nino : untuk? *bertanya dengan wajah herannya*

Anya : karena telah membantuku kemarin saat pulang sekolah

Nino : oohh..*ambil air dan handuk* ikutlah sebentar.. *jalan duluan, cari tempat duduk*

Anya : ha? *ngikut dari belakang*

~~sekarang mereka duduk berdua menghadap ke lapangan basket~~

Nino : duduklah..*duluan duduk*

Anya : *duduk* kenapa?

Nino : *minum air sambil ngelap wajahnya dg handuk* hhmm.. kenapa kau memberi ini untukku? *angkat air dan handuknya*

Anya : ooh.. kan tadi sudah kubilang, itu sebagai ucapan terima kasihku karena kemarin kau membantuku dari si Roby itu. *liat Nino*

Nino : ooh.. yaya.. kau tidak berpikir macam- macam kan tentang apa yg aku lakukan kemarin? *liat lapangan*

Anya : eh?? Emang apa yang berpikir macam- macam? Untuk apa aku melakukannya?

Nino : ooh baguslah kalau begitu. Jangan pernah berpikir aku membantumu kemarin itu karena punya maksud tertentu denganmu. Contohnya karena aku menyukaimu makanya aku membantumu. Aku hanya pure berniat untuk membantumu, bukan untuk hal- hal lain. Mengerti?? *seketika liat Anya dengan tatapan tajamnya*

Anya : ha?? *seketika terkejut dengan ucapan Nino*

Nino : baiklah, aku anggap kau mengerti. Hmm.. terima kasih untuk ini. Secepatnya akan ku kembalikan handuk dan air mu ini *masih liat Anya yang masih terkejut*.  Aku harus bermain lagi. Kau kembalilah ke kelas, sebentar lagi masuk.*berjalan meninggalkan Anya* Ah, iya satu lagi *seketika berbalik menghadap Anya*,  kau *nunjuk Anya* lain kali kalau pulang jangan sendirian. Pulanglah dengan temanmu, atau minta jemput. Aku yakin Roby itu akan melakukan yang kemarin lagi, jika kau masih pulang sendiri. *lanjut jalan*

Dan Nino pun akhirnya benar- benar meninggalkan Anya sendirian di tempat duduk mereka tadi. Seketika ia sudah berada di lapangan lagi setelah tadi meletakkan air dan handuk yang diberikan Anya kedalam tasnya. Dan sekarang ia sudah kembali berlari dan bermain bola basket dilapangan bersama temannya. Sementara Anya masih sangat terkejut dengan semua yang dikatakan Nino padanya. Ia tidak menyangka, niat baiknya berakhir dengan perkatakan panjang lebar Nino yang membuatnya benar- benar terkejut dan hampir kehilangan kesadaran atas dirinya. Setelah ia melihat Nino sudah kembali dilapangan, sontak ia langsung berdiri dan memaki dirinya sendiri yang benar- benar bodoh telah melakukan hal ini.

Anya : aaaiiisshhh.. apa-apaan dia? Hah, dia kira dia itu ganteng hah? Sempurna? Berlagak seperti super hero yang membantu seorang wanita, lalu wanita itu akan jatuh cinta padanya? Hah.. aiisshh, terlintas saja dipikiranku tentang itu tidak, apalagi beanr- benar memikirkan hal yang macam- macam lainnya. Sok sekali kau.*hentakkan kakinya ketanah* Aaiihhh… bodoh sekali kau Anya, kenapa musti memberikan itu padanya. Sekarang apa yang kau dapatkan darinya hah. AAiihhh…*pukul kepalanya sendiri*

Setelah itu, ia pun langsung beranjak kekelasnya. Tak lama ia berjalan, bel masuk pun berbunyi. Sontak ia pun langsung berlari ke kelasnya. Karena gurunya yang akan masuk sebentar lagi ini termasuk guru yang ontime dan sangat disiplin. Bisa- bisa ia tidak dibolehkan masuk jika sudah keduluan gurunya itu yang masuk ke kelas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar