Rabu, 30 Januari 2013

I Destroyed Your Heart With My Love (part 3)


Author : Tencii
Cast : Lee Hyuk Jae, Kim Yan

Hari ini adalah hari terakhir Yan menjalankan misinya. Dan di hari inilah yang menentukan apakah ia berhasil atau tidak dalam misi ini. Hari ini ia akan membuat Hyuk untuk menyatakan cinta padanya. Hah.. inilah inti dari misi ini. Hyuk akan jatuh cinta padanya. Dan skenario hari ini akan dilakukan di pantai. Sepulang dari kerja mereka akan ke pantai untuk jalan- jalan sekedar melepas penat seharian bekerja.

Ddrrttt.. Ddrrtt..

“Kau sudah pulang kerja? Jadikan kita kepantai?  Sekarang aku jemput ke tempatmu.. “

Itulah bunyi sms yang diterima Yan dari Hyuk sore ini. Ia sudah berada di depan kantor advertising, dimana Hyuk mengetahui ia bekerja disana. Sekitar 10 menit menunggu, Hyuk datang dengan mobil hitamnya. Ia berhenti tepat didepan Yan berdiri. Dan tanpa menunggu lagi, Yan pun langsung masuk ke dalam mobil.

Di mobil...
Hyuk : Lama menunggu?

Yan : ah ani.. aku baru saja keluar ketika kau sms.. sekarang kita langsung kepantai?

Hyuk : Ya..  hmm apa kau mau ketempat lain dulu?

Yan : ah ani.. langsung kepantai saja.. aku sudah tidak sabar untuk mendengar deburan ombak disana *senyum*

Hyuk : oohh.. kajja ! *senyum*

Dan Hyuk melajukan mobilnya menuju pantai yang dituju. Hyuk sangat lihai dalam mengendarai mobil. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi namun tanpa goyang sedikit pun. Jadi, Yan sangat nyaman jika berada di dalam mobil Hyuk.

Sesampainya dipantai..

Setelah memarkirkan mobilnya, mereka langsung berjalan menuju tepi pantai. Yan yang disini berpura- pura sangat menyukai pantai, berjalan terlebih dahulu dan Hyuk berjalan di belakangnya. Jarak mereka sekitar 10 meter. Ketika Yan berjalan dan seketika melihat kebelakang, ia terkejut ketika seseorang berajalan dibelakang Hyuk sambil membawa dua papan seluncur yang besar dan hampir menabrak Hyuk. Seketika itu dengan sangat cepat, Yan langsung berlari ke arah Hyuk, meraih tangan Hyuk, menariknya, memeluknya, lalu berpindah tempat secara cepat. Bahkan saking cepatnya, orang- orang yang berada disekitar pantai tidak mengetahui peristiwa itu. Dan mereka tidak mengetahui bahwa dalam beberapa detik tadi, Yan berubah menjadi iblis cantik dengan sangat sempurna. 

Dan yang melihat itu dengan sangat jelas adalah Hyuk. Ia melihat dengan sangat jelas kepakan sayap putih Yan dengan sempurna. Ia melihat dengan sangat jelas Yan terbang ke arahnya dan menariknya. Dalam beberapa detik yang sangat cepat tadi, wajah Hyuk dan Yan berada di posisi yang sangat dekat. Kurang dari 5cm. Dan Hyuk dengan sangat jelas melihat wajah cantik Yan dan merasakan hambusan nafasnya. Ia melihat Yan tersenyum padanya. Menunjukkan sikap angkuh iblisnya. Dan disini Hyuk benar- benar terkejut. Namun ia tidak bisa berkata apa- apa. Terasa ada yang mengunci mulutnya untuk menanyakan hal itu pada Yan. Yang pada akhirnya, ia hanya bisa terpaku sesaat.

Yan : kau tidak apa- apa? Hyuk, kau tidak apa- apa? *cemas*

Hyuk : ahh ani, aku tidak apa- apa, gomawo... *natap Yan*

Yan : hmm... *angguk- angguk*

Hyuk : hmm.. Yan, tadi itu apa benar kau yang menyelamatkanku? Cepat sekali kau berlari?

Yan : ha.. ya aku yang menyelamatkanmu.. hiiihiihihii *senyum* aku memang cepat dalam hal lari, hmm.. jelekkah aku jika sedang begitu?

Hyuk : ahh ani, hanya aku kagum saja melihat kau begitu.. jarang sekali ada wanita cantik sepertimu bisa melakukan itu...

Yan : hehehehee.. itu sudah kebiasaanku dari kecil *senyum* ya sudah, lupakan saja, aku malu membicarakan itu terus, ayo kita bermain air.. kajja ! *lari ke tepi pantai*

Hyuk : ..... *ngikutin dari belakang*

Dan mereka pun bermain air. Dan saking serunya bermain air, mereka tidak sadar bahwa hari sudah mulai gelap dan cuaca sedang mendung. Sedikit lagi hujan akan turun sangat deras. Dan ketika mereka akan pulang dan menuju parkiran mobil, hujan pun turun dengan sangat deras disertai dengan petir yang menyambar. Seketika itu Hyuk menarik tangan Yan dan berlari mencari tempat berteduh.

Dan akhirnya mereka pun berteduh di dalam gubuk yang dirasa cukup untuk melindungi mereka dari hujan dan petir. Untungnya ada cahaya bulan yang membantu menerangi mereka berteduh. Sambil menunggu hujan reda, mereka banyak membicarakan diri masing- masing sampai Yan bersin- bersin dan menggigil karena kedinginan. Seketika itu Hyuk sudah terlanjur menyukai Yan, langsung menariknya ke dalam pelukannya. Mendekapnya sangat erat.

Hyuk : kau sudah bersin- bersin dan badanmu sudah menggigil, kita tidak punya alat untuk memanaskan diri. Aku rasa ini yang bisa kulakukan untuk menghangatkanmu.. Tetaplah begini.. *meluk Yan sangat erat*

Yan : *ia sudah tahu keadaannya seperti ini dan semakin mendramatisir keadaan* hyuk, kau.. *natap muka Hyuk*

Hyuk : *natap Yan* tetaplah begini.. *seketika narik dagu Yan, mengecup bibirnya, lalu menunggu balasan dari Yan*

Yan : *tersenyum menang dalam hati, membalas ciuman Hyuk lembut*

Hyuk : *senyum, lalu mencuim bibir atas Yan, mengulumnya perlahan, mengeratkan pelukan, mengelus punggung Yan *

Yan : *seketika mengalungkan tangan ke leher Hyuk, memasuki jari ke sela- sela rambut Hyuk, mengelus rambut Hyuk yang hitam*

Hyuk : *melepaskan ciumannya, mengecup bibir Yan sekali lagi, dan senyum* jadilah gadisku...

Yan : hyuk... apa ini tidak terlalu cepat? Harus kah aku menajwabnya sekarang? *natap Hyuk*

Hyuk : *mikir sebentar* kalau kau tidak ingin menjawabnya sekarang juga tidak apa- apa, asal kau jangan pergi dariku....

Yan : *senyum*hyuk..

Dan itulah inti dari semua misi ini. Hyuk telah jatuh cinta pada Yan. Iblis cantik ini. Ia sangat yakin bahwa ia akan naik tingkat dalam kehidupan iblis. Apalagi ketika Hyuk mulai menciumnya. Ia sangat yakin bahwa ia tidak akan gagal dalam misi ini. Dan ketika hujan reda, mereka langsung menuju mobil dan melaju pulang. Hyuk pun mengantarkan Yan ke apartemennya. Dan mereka sudah janji untuk bertemu esok harinya. Setelah Hyuk pergii dan menghilang dari lingkungan apartemen, Yan langsung merubah dirinya kembali menjadi iblis. Dan tanpa menunggu lagi, ia langsung menemui seniornya di dunia iblis. Dan seperti yang sudah ia perkirakan, seniornya mengatakan bahwa ia lulus dengan sempurna dalam misi ini. Ia pun dengan sangat mulus naik ke tingkat berikutnya dalam kehidupan iblis. Dan kekuatannya pun bertambah setelah itu.

Dan setelah semua urusannya selesai, ia langsung ke tempat Hyuk berada. Tentunya dalam wujud aslinya. Iblis cantik nan angkuh. Ia sekarang berada di kamar Hyuk. Sedang memperhatikan Hyuk yang masih saja memikirkan dirinya. Hah.. ia tersenyum ketika melihat itu. Betapa mudahnya ia meluluhkan hati seorang idol terkenal seperti Hyuk. Hanya butuh waktu dua minggu untuk melakukan hal itu. Dan sekarang Hyuk sudah tergila- gila dengan dirinya. Dan rencana terakhirnya adalah ia akan mengambil semua memori tentang dirinya bersama Hyuk selama dua minggu ini dari pikiran Hyuk. Ia akan melakukan hal itu ketika Hyuk sudah tertidur. Ia akan membuat itu semua seakan- akan hanya menjadi mimpi indah Hyuk. Dan ia tidak akan terlalu merasa bersalah jika nantinya Hyuk membicarakan tentangnya kepada anggota Super Junior yang lain. Dan setelah itu semua terlaksana, ia dengan sangat leluasa kembali ke hakikat aslinya. Iblis cantik nan angkuh.  

-THE END-

I Destroyed Your Heart With My Love (part 2)


Author : Tencii
Cast : Lee hyuk jae, kim yan

Keesokan harinya..

Kim yan hari ini sudah menyiapkan rencananya untuk bertemu kembali dengan hyuk. Ia mengetahui bahwa hari ini Hyuk ada kegiatan latihan dengan grup boybandnya. Yah, Hyuk adalah seorang anggota boyband yang terkenal di Korea Selatan. Bukan hanya di Korea, bahkan mereka dikenal diseluruh dunia. Super Junior. Yah, siapa yang tidak mengenal Super Junior. Grup boyband yang beranggotan 13 orang lelaki ganteng yang semuanya multitalented dan tentunya mempunyai banyak sekali fans dimana pun.
Hari ini Hyuk akan latihan bersama anggot Suju yang lain. Namun, karena ada suatu masalah dengan asistennya, maka ia hari ini dijemput oleh Donghae, teman terdekat Hyuk di Suju. 

Namun sekali lagi, Donghae tidak dapat menjemputnya dirumah, jadinya Hyuk harus menunggu Hae di halte dekat rumahnya. Dan maka dari itu, jadilah Hyuk hampir mirip dengan mummy. Karena hampir seluruh tubuhnya ditutupi, karena ia tau bahwa jika ada seorang saja mengetahui keberadaannya di dunia luar, maka ia akan susah untuk pergi kemana- mana lagi. Semua ingin mengabadikan momment bersama dengannya.
Sekarang Hyuk sudah di halte, dan iblis cantik ini sedang memperhatikannya. Ia bersiap untuk merubah dirinya menjadi gadis cantik seperti semalam. Lalu ia pun berpura- pura sedang menunggu bus untuk pergi ke kantornya.

Di halte...

Kim yan duduk tepat disebelah Hyuk. Awalnya Hyuk tidak terlalu memperdulikan wanita disebelahnya, tapi karena ia tidak sengaja melihatnya, maka ia pun menegurnya dengan sangat hati- hati agar tidak ada yang mengetahui keberadaannya.

Hyuk : *lihat sekitar, terkejut karena bertemu lagi dengan Kim yan* Eh.. hai kau.. yang kemarin kita tidak sengaja bertabrakan...

Yan : *berpura- pura terkejut* eh.. haii.. ha? Kau yg kemarin... Mengapa pakaianmu seperti ini lagi? Mengapa semua nya tertutupi?

Hyuk : hihihiii...*senyum nyengir*  tidak ada apa- apa, hanya aku yang ingin begini. Bagaimana keadaanmu? Sudah baikan akibat tabrakan kemarin?

Yan : *senyum* sudah tidak apa- apa... mianhe, kemarin aku sedang buru- buru dan tidak sengaja menabrakmu

Hyuk : sudah, jangan dipikirkan.. mmhhm.. sejak kemarin kita belum berkenalan, aku hyuk, Lee Hyuk Jae *sambil berbisik*

Yan : ah iya, aku Yan, Kim Yan. Mengapa kau berbisik begitu?

Hyuk : ah ani, aku hanya tidak mau orang lain tau namaku... kau kerja dimana??

Yan : ohh.. ah, aku kerja di kantor advertising, kau?

Hyuk : hhmm.. aku seorang penari.. sekarang kau mau kemana??

Yan : oo.. benarkah? Pantas aku lihat pakaianmu cukup modern.. oohh aku mau ketempat kerjaku, kau? Dan sedang menunggu bus yang lama sekali datangnya, padahal jam masuk ku setengah jam lagi, huh...

Hyuk : ohh... sama aku jugak mau ketempat kerjaku, tapi sekarang aku sedang menunggu temanku, lama sekali dia. Tapi aku rasa sebentar lagi ia akan muncul..

Yan : aa... begitu..

Tak lama kemudian, Donghae datang tepat di depan mereka. Tapi tentunya ia tidak keluar dari mobilnya, karena itu akan mempengaruhi keadaan sekitar. Jadilah ia menghubungi Hyuk lewat sms dan menyuruhnya cepat masuk ke mobil..

Dddrtt.. Ddrrt..

“Aku sudah diseberang, cepatlah kemari...”

Hyuk : woo..*lihat sekitar, nemuin mobilnya Hae* hmm.. kantormu dimana?

Yan : mwo.. di sekitar Myeongdong, wae?

Hyuk : aa.. kita satu arah, kau ikut saja denganku, biar aku antar... kajja.. *berdiri, dan mulai beranjak pergi*

Yan : ne?? Apa tidak merepotkan? Bagaimana dg temanmu? Sudah kau bilang?

Hyuk : ahh cepatlah, dari pada kau menunggu disini, aku yakin kalau kau tetap menunggu, kau akan terlambat kerja..

Yan : hhmm.. baiklah.. *berdiri, ngikutin Hyuk nyebrang jalan*

Setelah memasuki mobil..

Donghae :  *lihat Hyuk* Kyaa.. kau lama sekali...

Hyuk : maaf.. aku kan harus berhati- hati di saat ramai begitu, lagi pula kau juga lama menjemput ku..
Donghae : hhmm.. tadi aku mengantar eomma dulu.. mwo? Siapa kau? *kaget liat Yan masuk ke dalam mobil*

Hyuk : dia temanku. Dia kerja ditempat advertising yang kebetulan searah dengan perjalanan kita, jadi aku suruh saja dia ikut, aku yakin kau tidak akan marah, ya kan hyung.. *senyum nyengir ke Donghae*

Yan : Anyeonghaseo... Kim Yan imnida... aku temannya Hyuk, senang bertemu dengan anda, tidak apa- apa aku ikut juga disini? *senyum*

Donghae : anyyeong... aku Lee Donghae, temannya Hyuk.. senang bertemu denganmu juga.. ne.. tidak apa- apa, aku akan sangat senang sekali mendapat teman baru sepertimu *senyum* temanmu cantik sekali Hyuk, dari mana kau mengenalnya? *berbisik ke Hyuk*

Hyuk: kyaa. Kau ini.. cepat berangkat, nanti kita terlambat latihan. Aku tidak mau di marahi hyung yang lain...

Donghae : okey okey... kajja... *senyum*

Sesampainya dikantor tempatnya bekerja, Yan turun dari mobilnya Donghae dan tak lupa mengucapkan terima kasih terutama pada Donghae. Tapi seperti diketahui, Yan bukanlah manusia, namun iblis. Jadi, begitu mobil Donghae pergi dan menghilang, Yan langsung mencari tempat sepi, dan berubah ke wujud aslinya. Iblis cantik nan angkuh.

Dan begitulah pertemuan kedua Yan dengan Hyuk. Ia tak menyangka akan menjadi sangat cepat begini ia dekat dengan Hyuk. Dan rencananya kali ini berjalan sukses. Jauh lebih sukses dari kemarin. Dan setelah hari itu, Yan dan Hyuk semakin sering bertemu. Karena ini pun skenarionya sudah diatur oleh Yan. Mereka semakin sering  bertemu, bahkan semakin sering jalan berdua. Dan Yan pun semakin mantap menjalankan misinya.

-to be continued-

Pak, Anda salah paham -___-

Author : Tencii
Cast : Reza, Bambang, polisi

-ini cerita request’an dari salah seorang sahabat gilo aku. Ini hanya cerita fiktif dan bukan cerita nyata, jadiii didalamnya banyak khayalan- khayalan yang rada aneh. So, let’s enjoy to read it, guys-


Nama aku Reza. Teman- teman ku biasa memanggilku Eja. Aku adalah seorang mahasiswa S1 suatu universitas di kota berjalanku. Hah, kenapa disebut dengan kota berjalan? Karena beberapa bangunan yang ada dikota ku sekarang, sedang berjalan pembangunannya. Makanya kusebut saja dengan kota berjalan. Hahahahha.. mungkin ini aneh, tapi inilah aku. Aku adalah seorang mahasiswa yang sangat menyukai dengan semua yang berhubungan dengan arsitek suatu bangunan. Dan ini jelas bertolakbelakang dengan study S1 ku yang mengambil jurusan Sistem Informasi. Tetapi itu bukan masalah besar, karena menyukai bangunan ini hanya kujadikan sebagai hobiku saja.

 Aku sangat suka menjelajahi kotaku ini. Salah satu tujuannya ya itu, untuk mengetahui perkembangan tentang bangunan yang ada. Baik bangunan lama, maupun bangunan baru. Aku sangat suka melihat model- model dari bangunan tersebut. Dari gambar arsitekturnya lama, sampai yang sekarang sedang modern seperti bangunan minimalis. Jika melihat itu semua, ibarat orang yang sedang kehausan, jika mendapatkan air langsung minum sepuasnya. Dahaganya langsung terpuaskan oleh air yang ada. Begitulah aku jika sedang, atau telah melihat suatu bangunan yang menurutku menarik. Itu seperti mempunyai kepuasan yang tiada tara.....

Oh ya, aku belum memperkenalkan diriku sepenuhnya. Aku adalah anak pertama dari 3 orang bersaudara. Aku punya wanita tercantik di dunia. Aku rasa tidak ada yang akan menandinginya. Yaitu beliaulah mama tersayangku. Yap ! Mama itu wanita tercantik sedunia, terutama di keluarga kami. Karena apa? Karena kami semua laki- laki dan hanya ada satu wanita dirumah. Yaitu Mama. Aku punya banyak sekali sahabat. Kalau sudah dengan mereka, keadaanku terkadang suka kurang bisa terkontrol. Karena apa? Karena dengan mereka aku bisa menjadi rada aneh. Gak pake’ jaim- jaiman, sampai sifat- sifat jelek pun keluar. Hahahahaha...

Lanjutt.... selain menyukai arsitek suatu bangunan, aku juga sangat menyukai hal- hal yang berbau pornografi. Eh, maaf PHOTOGRAFI maksudnya, hehehhehe... (peace happiiippppp ^^V #siapsiap kena bacok). Ya ! sama dengan arsitek bangunan tadi, jika sudah menyangkut dengan hal photografi, aku seperti mempunyai kepuasan tersendiri. Suatu yang abstrak yang tidak bisa dijelaskan maknanya. Hanya hati kecilku yang tau... #aseekkk

Dan sekarang impianku dalam dunia photografi  adalah aku mempunyai kamera DSLR. Karena hanya dengan itu aku bisa mengekspresikan kepuasan hatiku terhadap dunia photo. Kemarin sempat aku hampir membeli barang impian ini. Aku mendapat beasiswa di kampusku, dan berencana untuk membelikan itu. Namun,  hanya ada sesuatu yang membatalkannya. Dikarenakan uangnya dipakai untuk keperluan rumah baru kami. Daaaaaaaaaaannnnnnnn, pengekspresian kesukaanku terhadap dunia arsitek aku tuangkan di dalan pembuatan design rumah kami J Yah, aku yang mendesainnya. Tidak sia- sialah uang beasiswaku dipakai untuk pengekspresian imajinasiku.

Kembali ke kamera DSLR. Sebenarnya inti dari cerita ini menyangkut antara arsitek bangunan dan kamera DSLR ini. Dan langsung saja, ini dia ceritanyaaaaaaaaaaaa......

Hari ini hari Sabtu. Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah mendadak seperti biasanya. Dan hari ini aku ada kegiatan yang menyangkut dengan dunia bangunan. Hari ini aku akan mengikuti acara temu kangen (#eh) perkumpulan pecinta arsitek bangunan di kotaku. Aku mengikuti ini untuk menunjakng hobiku. Acaranya akan berlangsung di food court suatu mall, pukul jam 11 siang ini. Dan sekarang aku sedang bersiap- siap untuk berangkat. Aku mengenakan baju kaos komunitas kami, memakai jeans hitamku, dan tak lupa memakai sepatu kets.

Setelah berpamitan dengan orang rumah, aku pun melajukan sepeda motor kesayanganku menuju mall yang di maksud. Sekitar 45 menit kemudian, aku sduah berada di depan food court yang dimaksud. Sesampainya disana, seperti biasa untuk hal- hal seperti ini, aku akan datang lebih awal agar aku bisa berkenalan dengan anggota komunitas yang lain.

Aku pun masuk ke dalam food court itu. Di dalam baru ada sekitar 8 orang anggota dan beberapa panitia pelaksana. Aku pun berjalan menuju meja yang telah ditempati oleh dua orang, laki- laki dan perempuan. Dan kami pun berkenalan satu sama lain. Daaaaaannnn singkat cerita, acaranya pun dimulai. Dimulai dengan kata sambutan dari ketua panitia, penyampaian tujuan dari pelaksanaan ini, penyampaian materi, dan di akhiri dengan makan bersama. Dan di dalam penyampaian materi itu disampaikan bahwa dalam menyambut ulang tahun komunitas ini, panitia mengadakan loba fotografi terhadap bangunan- bangunan yang ada di kota kami ini. Jumlah fotonya adalah lima foto dengan objek yang berbeda. Terserah menggunakan kamera jenis apa, tapi satu hal yang sangat di haramkan adalah NO EDIT IN YOUR PICTURE.
Jika ada editan, maka semua foto yang dikirim oleh pengirimnya itu akan disikualifikasi. Dan disini aku langsung mutar otak bagaimana caranya untuk mengikuti ini. Dan aku tau, foto menghasilkan gambar baik jika diambil dengan kamera DSLR. Seketika otakku berhenti berputar, dan mendapatkan gambaran wajah seorang sahabatku di kampus. Yang pastinya ia mempunyai kamera yang ku inginkan. Bambang. Yap, aku berencana untuk meminjam kamera DSLR-nya Bambang. Dan aku yakin, jika meminjamnya dengan wajah yang sedikit memelas, Bambang akan luluh untuk meminjamkannya. Hehehehhehe....

Dan aku pun langsung menuliskan sms ke Bambang memberitahukan maksudku, lalu ketika mendapatkan balasan Bambang, awalnya aku agak sedikit kecewa karena kemungkinan tidak bisa meminjamnya. Namun aku tidak kehabisan akal. Sepulang dari acara tadi, aku pun langsung menelepon Bambang. Dengan sedikit percakapan yang antah berantah dan sempat ngalur kidul nyasar sampai ke urusan kampus, akhirnya aku berhasil membujuk Bambang untuk meminjamkan kameranya. Dan aku hanya mempunyai dua hari dengan kamera itu. Dan besok sehabis kuliah aku akan mengambilnya.

Keesokan harinya...

Hari ini jadwal sangat padat. Dari pukul 8 pagi aku sudah dikampus sampai sekarang baru pulang pukul setengah 4 sore. Hari ini sangat ruwet. Berkutat dengan tugas yang sangat “sesuatu”, mata kuliah yang “sesuatu” dan dosen yang “sesuatu”. Semuanya “sesuatu”, cetar membahana badaiiiiii... -_-

Dan sore ini pun aku akan mengambil kamera di tempatnya Bambang. Kami pulang kerumah Bambang barengan. Karena sudah sangat capek, mukaku pun menjadi semrawutan. Menjadi tidak mood. Sesampainya disana, aku yang sudah kurang mood, hanya banyak diam dan menunggu Bambang diluar rumahnya. Tak lama kemudian ia keluar dengan membawa kamera itu. Setelah melihat kameranya, mendadak aku sangat bahagai dan berasa ingin cepat pulang dan sampai kerumah. Karena tidak ingin berlama- lama, aku pun langsung memasukkan kamera itu ke tas ku. Dan langsung ingin pulang. Setelah pamitan, aku pun pulang. Aku dengar sayup- sayup suara Bambang yang masih teriak- teriak agar aku menjaga kamera itu dengan baik. Tapi disini logat bicara Bambang rada kayak orang marah.Rumahnya Bambang itu di tepi jalan, dan di sekitaran jalan itu ada polisi yang lagi patroli lalu lintas. (Khayalan aja ada polisi patroli lalu lintas sore- sore). Trus karena merasa mendengar Bambang yang teriak- teriak seperti orang marah, dan melihatku mengendarai motor secara laju, polisi itu langsung mengambil motor besarnya dan mengejarku dari belakang. Ia mengira bahwa aku telah mencuri kameranya Bambang. (Khayalannya gitu). Trus, karena aku mengira tidak ada apa- apa, tetap saja melajukan motorku menuju rumah, bahkan aku menambah kecepatan sepeda motorku agar cepat sampai kerumah. Tapi sayangnya, polisi itu dengan cepat mencapaiku, dengan sangat gesit mencegatku.

Polisi : heii.. kamuu.. turun dari motor, liat dulu surat- surat honda ini

Eja : *bengong* eemm.. ini paakk.. kenapa pak?

Polisi : ini surat- suratnya, cepat kamu ikut saya ke kantor polisi, nanti saya jelaskan di kantor.

Eja : eehhh kenapa pak? Emang salah saya apa? Kenapa ni pak?

Polisi : cepat saja ! jangan banyak bicara kamuu....

 Aku yang terkejut, hanya bisa terdiam. Entah bagaimana ceritanya, sekarang aku sudah berada di kantor polisi. Dan yang pastinya dengan raut wajah yang semakin mengkerut, alias tidak mood.  Satu hal yang aku tau bahwa polisi ini sudah salah paham dengan keadaan yang ada. Namun, sekali lagi karena aku sudah kurang mood, dan ditambah dengan keadaan ini, aku hanya bisa terdiam dan mengikuti instruksi dari polisi ini saja. Sampai pada akhirnya polisi itu menelepon Bambang, mengatakan bahwa ia telah mendapatkan pencuri yang mencuri kameranya. Dan Bambang pun dengan segala kebingungannya datang dan menemuiku yang terduduk lesu di kursi tunggu kantor polisi itu. Seketika itu, Bambang pun mengetahui apa yang terjadi. Dan setelah menyelesaikan semua urusan itu, kamera itu dikembalikan ke Bambang. Dan setelah itu, Bambang dan polisi tadi yang mengiraku mencuri, berjalan ke arahku. Dan dengan sangat menyesal, polisi itu memohon maaf kepadaku. Ia benar- benar menyesal dengan keadaan ini. Dan aku pun dengan sangat baik, hanya bisa memaafkan dan tersenyum kepadanya.

Polisi : Maaf ya dek, saya salah paham dengan apa yang terjadi. Tadi saya kira adek ini mencuri kamera teman kamu ini. Makanya saya bawa kamu kesini. Maaf tadi saya udah ngomel- ngomel gak jelas ke kamu. Dan maaf jugak karena saya tidak mau mendengar penjelasan kamu tadi. Saya benar- benar menyesal. *Senyum*

Eja : hhmm iya pak, tadi saya jugak kaget waktu bapak datang, trus marah- marah ke saya. Saat tau kalo bapak salah paham, makanya saya ikut aja dengan yang bapak bilang. Trus saya pasrah aja. Karena saya tau teman saya ini bakal datang setelah bapak telepon tadi...

Polisi : hehehe.. iya, sekali lagi saya minta maaf. Baiklah, saya tinggal dulu, masih ada urusan lagi. Dan sekali lagi saya mohom maaf. Dek Bambang, terima kasih sudah datang kesini, dan merepotkan kamu. *senyum, lalu beranjak pergi*

Sesaat kemudian, Bambang yang tak dapat menahan ketawanya, seketika polisi itu beranjaka pergi, Ia pun langsung tertawa terbahak- bahak di depan Eja. Sampai ia harus memegangi perutnya yang sakit akibat ketawanya yang berlebihan itu. Sementara Eja hanya bisa terdiam dan manyun melihat kawannya yang satu ini.

Eja : ...*terdiam* kya ! ini salahmu, kenapa tadi harus teriak- teriak ditepi jalan begitu. Jadi beginikan ceritanya..

Bambang : *masih berusaha mengendalikan ketawanya* hmm.. maaf Eja.. aku hanya terlalu tekut saja terjadi sesuatu pada barang berharga itu. Maklumlah, aku belum pernah melepasnya pada orang lain. Apalagi itu barang dari hasil keringatku, alias hasil kerja ku. Jadinya ya begitu.. *senyum nyengir*

Eja : tapi tidak perlu sampai segitunya.... lihat, beginilah jadinya aku yang harus berurusan dengan polisi. Hhuuuaaa.... aku entah sudah seperti apa disini... dan kau harus membayar semua ini. Kau harus rela meminjamkan barang kesayanganmu itu satu hari tambahan padaku. Hahahahahah *smile evil*

Bambang : .... *terdiam, kaget* baiklah, tapihanya satu hari saja, tidak lebih.. dan jangan sampai terjadii sesuatu dengan itu... *natap tajam ke Eja*

Eja : *senyum bahagia* baiklah, baiklah.. tenang saja... okeh, sekarang kita pulang... aku sudah gerah dengan baju ini *nunjuk baju* sudahlah hari ini kuliah padat, ditambah pula dengan kejadian ini. Kau tau, perut ku ini sangat laaapaaaaaarrrrr dan aku sepertinya tidak berniat untuk mentraktirku makan malam...

Bambang : tidak akan, dan tidak akan pernah.. aku sudah merelakan menambah satu hari peminjaman  kamera itu dan sekarang minta traktir? Ogaaaaaaaaaaaahhh, sudah, cepat pulang...

Dan akhirnya mereka pun pulang keruma masing- masing. Eja sangat tidak mengira akan melalui hari ini dengan kejadian yang begitu mengejutkan. Yap ! demi mengikut lomba yang menyangkut dengan dua hobinya, ia sampai harus rela berurusan dengan polisi. Dan pulang sudah malam kerumahnya dengan keadaan yang benar- benar payah dan sangat lapar. Tapi sebagai imbalannya, ia berhasil membajak kamera Bambang untuk sehari. Dan ia sangat senang dengan itu. Yap ! begitulah ceritanya, cerita yang tidak akan pernah dilupakan Eja sampai kapanpun.....

-THE END-
                                                                                                                                                                THANKHYUK J

Selasa, 29 Januari 2013

I Destroyed Your Heart With My Love (part 1)


Author : Tencii
Cast : Lee Hyuk Jae, Kim Yan

Ia berdiri disudut ruangan latihan nari itu. Memperhatikan seorang lelaki yang sedang menggerakkan tubuhnya dengan sangat gesit. Dilihat dari postur tubuhnya yang tinggi dan proporsional, kelihatan sekali ia pandai dalam hal menari. Terutama jika ia sedang menari begitu. Kaus longgarnya yang terkadang menampakkan abs nya, yang jika wanita melihatnya akan berdecak kagum akan hal itu. Namun tidak dengan wanita satu ini. Sekarang ia sedang berdiri di sudut ruangan latihan ini. Ia bisa melihat dengan jelas lelaki yang sedang menari didepannya sekarang ini. Namun tidak dengan lelaki yang sedang menari itu. Ia tidak dapat melihat wanita cantik didepannya. Ya.. wanita cantik itu bersayap putih. Ia sangat cantik. Terutama karena ia memilki kulit putih, kulit yang halus, mata hitam bulat,  rambut hitam yang panjangnya sebahu, dan bibirnya yang merah. Walau pun tidak memakai lipstik sekalipun, bibir itu tetap saja merah menawan. Siapa saja yang melihatnya pastikan tertarik. Ia terlihat seperti malaikat yang sempurna. Tapi, satu hal yang membedakannya dengan wanita lain adalah, ia tidaklah malaikat, tetapi ia iblis. Yahh... ia iblis wanita. Sungguh sempurna.

Dan sekarang ia berdiri memperhatikan lelaki ini bukanlah tanpa tujuan. Ia mempunyai tujuan yang sangat penting disini. Ini menyangkut dengan tingkat kehidupannya didunia iblis. Untuk naik tingkat berikutnya dalam kehidupan iblis, ia harus menyelesaikan satu misi penting. Dan misi untuk tingkat ini adalah ia harus mengahancurkan kehidupan seseorang dengan membuatnya jatuh cinta padanya lalu meninggalkannya begitu saja. Dan orang yang harus dihancurkan itu adalah lelaki yang sedang asik menari didepannya sekarang ini. Lee Hyuk Jae. Yah.. ialah orang yang di tunjuk untuk dihancurkan hatinya oleh iblis cantik bersayap ini. Kim Yan. Dan ia punya waktu 2 minggu untuk melakukan misi ini. Jika ia tidak berhasil, maka kekuatannya sebagai iblis akan diambil sedikit demi sedikit.

Sebenarnya ia tidak begitu menyukai misi ini. Ia tidak menyukai hal- hal yang menyangkut dengan cinta. Menurutnya cinta itu tidak ada, hanya membuat orang menjadi semakin tidak waras. Tetapi, demi kehidupannya di dunia iblis, mau tidak mau ia harus melakukannya..

“Aiisshh... mengapa aku harus melakukan ini?? Apa hebatnya dia? Hanya pandai menari- nari tidak jelas seperti ini... huuuhh”

Semenit kemudian, iblis cantik ini mengepakkan sayapnya dengan sempurna. Putih bersih tanpa noda. Kepakan sayap yang mantap dan tegas. Ketika sudah terbentang luas seperti ini, maka iblis ini tampak semakin sempurna. Nampak keangkuhan yang menyertainya. Lalu ia pergi entah kemana setelah dirasa cukup memperhatikan Lee Hyuk Jae. Dan besok ia siap untuk memulai misinya.

Besoknya disebuah jalan ditengah kota... Kim yan sedang memperhatikan hyuk yang sedang berjalan santai dan memantapkan hatinya siap untuk memulai semua misi ini. Dalam sekejap ia sudah berubah menjadi gadis cantik nan anggun. Tidak jauh dari karakter iblisnya, anggun tetapi tetap sedikit menunjukkan sikap angkuhnya.

Kim yan : *berjalan lawan arah dengan hyuk dan sengaja memainkan hpnya supaya terlihat tidak melihat jalan dan menabrak hyuk*

BRRUKK...

Yan : *terduduk di jalan* aarrkkhh... *ngelus bahu*

Hyuk : gwechana? Maaf... aku tidak sengaja, sakit kah??

 Yan : ah ani.. aku tidak apa- apa... ini juga salahku tidak melihat jalan

Hyuk : ne biar aku bantu.. *julurkan tangan bantuin Yan  berdiri*

Yan : *sambut tangan hyuk, bersihin tubuh dari debu* aku sedang ingin menemui klienku, jaadinya buru- buru, maaf sudah menabrakmu, gomawo.. *senyum, lalu pergi meninggalkan hyuk*

Hyuk : oohh.. ne.. *natap Yan yang pergi menjauh*

Dan Yan berjalan menjauhi Hyuk dengan perasaan bangga. Ia berhasil membuat skenario awal untuk misinya. Walau biasa, tapi ini dirasa cukup untuk memulai semuanya. Ia yakin bahwa Hyuk tadi dapat melihatnya dengan sangat jelas. Dan itu yang menjadi senjata utamanya untuk mendapatkan Hyuk. Karena ia tahu, Hyuk sangat suka dengan wanita seperti dia. Hanya saja Hyuk tidak tau bahwa yang dilihatnya barusan adalah iblis cantik.

-to be continued-

He's gone..

Author : Tencii
Cast : Anya, Vina

Dia pergi. Ya, sekarang akhirnya ia benar- benar pergi entah kemana. Hal yang aku takutkan pun akhirnya terjadi. Lalu apalagi yang bisa aku lakukan tanpanya... Dia memang bukan siapa- siapa bagiku. Terutama dia bukan pacarku. Namun ini seperti setengah hatiku pergi bersamanya, entah kemana dan tanpa berpamitan sekali pun.. Dan kini aku hanya bisa terdiam menatap lurus tanpa tujuan yang jelas. Menatap setiap apapun yang ada didepannya dengan wajah muram.

Beginilah keadaan Anya sekarang. Terlebih semenjak Nino pergi ke luar negeri untuk melanjutkan study-nya. Ia sangat membenci ini, seperti ia telah kehilangan setengah hati dan jiwanya. Terlebih Ninopergi tanpa meninggalkan jejak dan tanpa pamitan kepadanya. Benar- benar menyesakkan hati. Sampai ia mengetahui kabar kepergian Nino dari sahabatnya sendiri. Disaat mendengar kabar ini, ia seperti kehilangan hatinya, melayang entah kemana, dan ia membenci Nino...

Didanau sekitar taman kota...

Vina : Nya, aku mau mengatakan sesuatu..*ragu-ragu*

Anya : katakan saja, memangnya ada apa? *natap lurus ke danau*

Vina : eengg... itu.. *natap kebawah*

Anya : *natap heran Vina* heh.. kau ini kenapa? Katakan sajaa... aku dengar J *senyum*

Vina : kau yakin ingin mendengarnya?? *natap Anya muram* aku takut nanti kau marah padaku dan...

Anya : dan apa?? Katakan saja.. *makin penasaran*

Vina : mmhmmm.. baiklah.. nnngg.. Nino..

Anya : *kaget* Nino kenapa?? *sontak liat Vina*

Vina : Nino, sudah berangkat ke luar negeri, tepatnya ke Australia.. ia akan melanjutkan study nya disana... *natap muram ke Anya*

Anya : *kaget luar biasa, lalu hanya bisa terdiam* APA?? *terdiam*

Vina : dia berangkat kemarin... maafkan aku tidak meberitahumu kemarin, aku dipaksa Nino buat gak bilang ke kamu. Dia bilang dia hanya gak ingin melihatmu menangis... *pegang bahu Anya*

Anya : *masih terdiam* dengan cara seperti ini pun akan tetaap membuatku menangis. Malah lebih memperburuk keadaan. Lebih baik dia tidak memberitahuku kabar sama sekali.. Nino.. kenapa kau meninggalkanku dengan cara seperti ini? *bicara dalam hati*

Vina : Anya… maafkan aku.. kau tidak apa- apa?? Anyaa…

Anya : *nahan air mata, senyum ke Vina* heyy.. memangnya aku kenapa?? Aku tidak apa- apa… kenapa kau ini?? Sebegitu cemasnya?? *nyengir*

Vina : kau yakin?? *natap cemas ke Anya* kau tidak apa- apa?? Tadi kau kelihatan sangat terkejut, makanya aku cemas…

Anya : aku tidak apa- apa, kau tenang saja.. emangnya apa yang perlu aku cemaskan? Nino itu hanya sahabatku, dan dia juga temanmu kan? Nino pergi itu bukan masalah, lagipula dia kan pergi untuk nyambung study nya, lalu apa lagi yang bisa aku lakukan jika ia sudah pergi?? *natap lurus ke danau, nahan sesak dadanya*

Vina : iya sih, tapi kau yakin dengan ucapanmu?? *masih natap cemas Anya*

Anya : hheeeyy… ini hanya hal biasa, dia hanya pergi melanjutkan studynya. Nanti kalau libur dia pasti balik kesini lagi kan.. mengapa perlu mencemaskanku? Aku baik- baik saja… *maksa senyum*

Vina : baiklah, kalau begitu… aku sedikit lega mendengar kau mengatakannya… kalau kau ada apa- apa jangan ragu untuk cerita denganku yaa… aku tidak suka temanku sedih sendiri..

Anya : hhmm.. ya baiklahh.. ya sudah, aku mau pulang saja, ini juga sudah sore, sebentar lagi gelap… kau mau pulang denganku atau tidak?? *berdiri*

Vina : baiklah aku juga… ayoo… *gandeng tangan Anya*

Sore itu adalah sore hari yang sangat menyedihkan bagi Anya. Tidak ada yang mengetahui hal ini selain dirinya sendiri. Ia hanya bisa menyimpan sedih hatinya ini sendiri. Entah seperti apa hatinya sekarang, tapi yang jelas ia sedang tidak mood untuk melakukan apapun. I hanya dikamar berbaring lesu. Ia keluar kamar hanya untuk makan atau melakukan hal yang dianggap perlu. Ia benar- benar tidak menyangka kalau hal yang ditakutnya akhirnya terjadi juga. Jadi inilah mengapa Nino tidak pernah ingin membicarakan hal ini jika ia ditanya. Walau pun hanya sekedar memberitahunya pun, ia tak mau membicarakannya. Sekarang ia mengerti. Namun, ini rasanya lebih sakit dari yang dibayangkan. Mengetahui bahwa sahabatnya yang satu itu pergi tanpa pamitan, dan terlebih lagi ia mengetahui hal ini dari sahabat lainnya, bukan dari Nino sendiri.

Sekarang yang bisa ia lakukan hanya lah melanjutkan kehidupannya. Dan sekarang ia sudah resmi manjadi seorang mahasiswi sebuah universitas yang cukup terkenal dikotanya. Ditambah dengan jurusan kuliah yang terkenal pula. Inilah sekarang yang bisa menyembuhkan sedihnya. Ia kuliah sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dari itulah, hamper setiap semerter kuliahnya, ia mendapatkan nilai yang bagus. Dan Nino, di suatu universitas di Australia ia cukup dikenal dengan kecerdasannya juga. Ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi disana. Dikarenakan dengan sikap ramahnya dan ia sangat fasih berbahasa Inggris. Masa- masa kuliah pun dilalui. Dan mereka pun untuk sekarang tidak saling memikirkan satu sama lainnya. Mereka yakin mereka akan bertemu lagi suatu waktu nanti. 

Don't Leave Me..

Author : Tencii
Cast : Anya, Nino

Sore ini aku masih terduduk di bangku halaman sekolah. Menatap muram lurus kedepan. Sekolah sudah sepi, hanya ada beberapa orang siswa saja yang masih berada dilapangan yang baru menyelesaikan latihan basket. Aku duduk disini lebih tepatnya menunggu salah satu dari mereka yang latihan itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Nino. Aku menunggu Nino. Tapi entah kenapa aku merasa sangat sedih hari ini. Seakan banyak beban yang menimpa hatiku. Ingin seperti menangis, tapi tak ada alasan untuk menangis. Jadi nya ya seperti ini, hanya terdiam muram. 

Hari ini adalah hari terakhir kami sekolah sebelum libur panjang. Ini karena kami hanya tinggal menunggu kelulusan dan pendaftaran ke universitas. Ini mungkin salah satu hal yang membuatku muram. Ini berarti aku dan Nino akan melanjutkan kuliah. Dan yang paling menyesakkan, sampai sekarang aku masih tidak tau Nino akan melanjutkan ke universitas mana. Dia sama sekali tidak pernah menyinggung tentang hal yang satu ini, sepertinya terlalu santai dengan ini. Dan setiap aku singgung hal ini, ia selalu mengatakan tidak tau atau mengalihkan ke pembicaraan yang lain.

Nino : *berjalan menghampiri Anya* heii... lama menunggu??

Anya : *liat ke Nino* tidak, malah aku lebih senang jika lebih lama disini...

Nino : *heran* eh, memangnya kenapa??

Anya : tidak kenapa- kenapa, aku hanya ingin sedikit lebih lama disini. Ingin mengingat semua yang telah kulakukan selama disekolah ini. Sebentar lagi  kan kita akan libur panjang, bahkan akan segera pergi. Jika kau sudah ingin pulang, duluan saja, aku akan disini sebentar lagi... *natap ke Nino*

Nino : *terdiam* kalau begitu aku temani.. *duduk disamping Anya*

Untuk beberapa menit mereka duduk dalam diam. Sibuk dengan fikirannya masing- masing. Tak ada satu pun yang memulai berbicara. Hening. Sekian ratus detik berlalu tanpa ada apa- apa yang terjadi antara mereka. Hanya fikiran mereka masing- masing yang sibuk bertempur dengan kenangan- kenangan yang terjadi selama tiga tahun belakangan ini. Tampak seperti sebuah film yang diputar di bioskop, kenangan mereka masing- masing silih berganti tampak samar lewat lapangan sekolah ini. Terutama Anya. Semakin ia ingin menghentikan kegiatan ini, semakin banyak kenangan yang muncul dikepalanya. Dan itu semakin menyesakkan hatinya. Seakan tak ingin meninggalkan masa SMA nya, namun hidup dan study nya harus berlanjut. Disaat diam memikirkan kenangannya, sempat ia bertanya pada dirinya sendiri. Mengapa aku begini?? Mengapa aku menjadi sangat sedih seperti ini? Dan mengapa aku tidak ingin orang yang duduk disebelahku ini meninggalkanku untuk melanjutkan studynya?? Mengapa harus dia yang aku takutkan jika kehilangan dirinya??

Anya sempat melirik Nino untuk sekilas. Ia melihat wajah mulus Nino dengan sangat jelas. Namun ia tidak ingin melihatnya lebih lama. Entah mengapa hatinya semakin sesak ketika melihat wajah itu. Diputuskannya untuk kembali memandang lapangan sekolah yang sudah sepi itu. Sekarang hanya tinggal ia dan Nino saja disekolah ini. Dan Nino masih saja setia menunggunya dan tetap diam dengan fikirannya. Akhirnya ia memutuskan untuk memecah keheningan diantara mereka.

Anya : *tetap lihat lurus ke lapangan* kenapa tidak pulang??

Nino : eehh... hhmm... *kaget* aku menunggumu. Kan tadi sudah ku bilang aku akan menemanimu. Kenapa?

Anya : ah tidak.. aku hanya heran saja kenapa kau mau menemani ku yang hanya diam disini tanpa tujuan.. hahaha... *ketawa hambar*

Nino : aku pun gak tau, kenapa hatiku mengatakan untuk menemanimu disini.. mungkin karna tadi kau sudah menungguku main basket *senyum nyengir*

Anya : haa?? Siapa bilang aku menunggumu?? Tadi kan aku bilang aku ingin disini saja... *liat Nino*

Nino : *kaget* hah?? Jadi kau tidak menungguku? Jadi tadi kenapa kau bilang kalau kau tidak lama menungguku ...

Anya : itu jawaban ngasal, Ninoo... mungkin karna aku sedang bosan saja, dan kata- kata itu keluar begitu saja dari mulutku.. hahhahahah...

Nino : aiisshh... anak ini... jelas- jelas kau tadi bilang kau menungguku..

Anya : tidaakk... weee... *julurin lidah, ngejek Nino*

Nino : *liat dengan muka kesal* aaisshhh... *diam sesaat* tapi, kenapa kau mau disini lebih lama??

Anya : hhmm... entah. Aku pun tak tau alasannya.. aku hanya sedang ingin lebih merasakan hawa sekolah ini. Terlalu banyak kenangan disini. Aku hanya ingin mengingatnya....

Nino : oohh... cewek selalu begitu, selalu merasakan hal- hal kecil seperti ini. Jadinya mereka selalu tampak sedih dan tak tentu arah..

Anya : *liat nino dengan wajah heran* hah?? Seperti aku??

Nino : *liat Anya* bisa dibilang begitu... liat saja dirimu, entah mengapa, tak tentu arah seperti ini... terutama wajah mu itu...

Anya : *nunduk muram* sebegitu nampak kah lewat mukaku?? Payah.. *merutuki diri sendiri*

-Hening-
Anya : *liat lapangan* Nino, boleh aku tanya sesuatu??

Nino : ehmm... boleh, nanya apa??

Anya : aku akan menanyakan ini untuk yang terakhir kalinya... dan tolong jawab dengan jujur...  *nahan sesak hatinya, narik napas dalam- dalam* setelah lulus nanti, kau akan melanjutkan kemana??

Nino : *males jawab* memangnya kenapa, nya??

Anya : *makin sesak hatinya* kalau tidak mau jawab ya sudah gak apa- apa. Aku hanya ingin tau kemana kau akan melanjutkan study mu. Soalnya setiap aku tanya hal ini kau selalu jwab tidak tau atau mengalihkan pembicaraan. Ada tambahan jawaban?? *liat Nino, coba senyum walau gak bisa*

Nino : *liat Anya* Nya, bukan aku gak mau jawab, hanya saja...

*belum sempat Nino menyelesaikan jawabannya, Anya sudah berdiri dan bersiap untuk pergi dengan hatinya yang hampir hancur berantakan. Ia tidak ingin mendengar kelanjutan jawaban Nino, karna apapun itu akan semakin menyesakkan hatinya*

Anya : *berdiri* sudah, aku sudah tau jawabannya.. sekarang aku mau pulang, kau tidak pulang?? *natap lapangan dengan mata hampir nangis*

*tiba- tiba terdengar teriakan satpam, manggil mereka berdua*

Satpam : mas Nino, mbak Anya... gak pulang? Ini sudah sore, sekolah udah sepi dan udah mau di kunci gerbangnya, mbak sma mas mau disini aja??

Anya : iyaa pakk, ni saya udah mau pulang, maaf ya paakk *senyum* aku mau pulang, kau akan tetap disini?? Aku duluan... *liat Nino, balik kanan, pergi*

Nino : *nahan tangan Anya, berdiri* aku antar pulang...

Anya : *kaget* tidak usah, aku pulang sendiri saja... *perlahan lepasin tangan dari genggaman Nino*

Nino : *nahan tangan Anya lagi* maaf, maaf Anya... *liat Anya sendu*

Anya : sudah, aku tidak ingin memperpanjangnya... oh ya, selamat liburan , kita tidak akan bertemu entah sampai beberapa bulan kemudian, aku pastinya akan sangat merindukanmu...  aku pulang duluan... kau pulang lah... *balik kanan, lari, nahan air mata*

Nino : *natap Anya yang semakin menjauh* maafkan aku Anya... aku hanya tidak ingin kau sedih jika aku pergi nanti... aku juga akan sangat merindukanmu... *jalan sambil nunduk lesu*

Sementara Nino sibuk dengan penyesalannya sendiri, Anya sibuk dengan membersihkan wajahnya dari air matanya yang tak henti- hentinya jatuh sedari ia terakhir bertemu dengan Nino tadi. Ia sudah tau apa yang akan dikatakan Nino jika ia bertanya tentang hal itu. Dan hatinya semakin sesak ketika mendengar jawaban Nino yang tak pernah jelas itu. Sekarang ia yakin, Nino akan pergi meninggalkannya sendiri. Entah apa yang bisa diperbuatnya sekarang. Seakan semua hampa. Ia pun masih berusaha untuk menenangkan hatinya yang kacau.