Senin, 20 Januari 2014

Montase~

 #WindyRamadhina

Rayyi karnaya, seorang mahasiswa IKJ fakultas perfilman.
Bao, panggilan Rayyi dikampus, hidup layaknya seperti mahasiswa biasa, yang hidup di kos dan hidup seperti anak kos kebanyakan, tapi satu hal yang membedakan adalah Rayyi adalah anak tunggal dari seorang produser terkenal yang mempunyai rumah produksi Karya Karnaya, yaitu Irianto Karnaya
Rayyi sangat menyukai film dokumenter, namun hal ini sangat bertentangan dengan keinginan ayahnya yang memaksanya untuk belajar tentang film produksi yang menuntutnya nanti akan menjadi seperti ayahnya seorang produser.
Rayyi mempunyai 3 sahabat baik dikampusnya, sahabat yang tau siapa sebenarnya rayyi. Mereka adalah Sube, Bev dan Andre. Sube adalah seorang bule tampan, namun logat makassar nya sangat melekat pada dirinya. Bev, seorang wanita cantik, layaknya Natalie Portman, yang jelas banyak yang menyukainya dan termasuk Sube adalah salah satunya yang bersedia rela menajdi bodyguardnya. Dan Andre adalah seorang pendiam, seringnya tanpa ekspresi, dan sering mengacungkan tangannya jika akan berbicara.
Rayyi punya si Babe, sebutan untuk kamera kesayangannya. Kemanapun ia melangkah, ia akan membawa si Babe  dan merekam apa saja yang disukainya.
Sampai ia mengenal Haru. Haru Enomoto,mahasiswa pertukaran antar negara yang berasal dari negeri sakura, Jepang. Mereka secara tidak sengaja bertemu pada acara festival perlombaan film dokumenter Greenpeace, dimana Rayyi yang kesal karena filmnya tidak menang  dan Haru yang menjadi pemenang  diajang bergengsi ini.
Pertemuan diantara mereka semakin sering terjadi, dan banyak hal yang terjadi antara mereka yang melibatkan hati masing- masing.
Rayyi dan Haru mempunyai banyak kesamaan. Sama penyuka film dokumenter dan sama- sama terjebak dengan keinginan orang tua.
Yang saya sukai dari montase adalah, dalam novel ini penulis pandai dalam membuat karakter Haru, yaitu seorang wanita jepang yang cantik dan sesuai dengan kebiasaan mereka. Disini pun banyak membahas tentang film dokumenter,  yang merupakan salah satu genre film kesukaan saya.
Dalam bagian tertentu, penulis sangat pandai dalam menjelaskan tentang hal yang menyangkut tentang Jepang. Bahasa,  sakura, kebiasaan orang disana daan tempat- tempat di Jepang.
Rayyi dan Haru terlibat cinta yang sederhana. Mereka tidak menyatakannya secara langsung, namun jelas disini diantara mereka saling mencintai hingga salah satunya emninggal dikarenakan sakit yang menyerang dirinya.
Rayyi yang bertengkar hebat dengan ayahnya, tentunya tentang keinginannya untuk belajar lebih dalam tentang film dokumenter. Dan Rayyi yang harus berjuang membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa mewujudkan mimpinya, dan selama 2 tahun 9 bulan ia menjadi kacung di rumah produksi seorang sineas terkenal, Samuel Hardi, yang sekaligus menjadi dosen tamu di kampusnya.
Ini seperti kalimat haru, "Ada impian yang lebih besar dari impian lain" #HaruEnomoto~

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar