Senin, 20 Januari 2014

Ayahku (Bukan) Pembohong

 #TereLiye

Dam, seorang anak laki- laki- berambut keriting. Disekolah Dam sering kali di panggil si Keriting Pengecut oleh teman- temannya dan ini dikarenakan oleh satu temannya yang nakal yang suka mengganggunya, ia adalah Jarjit. Dam adalah seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana. Namun keluarga Dam sangat di hormati dan di hargai oleh setiap orang. Ayah Dam adalah seorang yang pintar dengan bergelar master, namun memilih menjadi pegawai biasa karena sifatnya yang idealis dan lebih memilih untuk membantu orang lain daripada hanya memikirkan diri sendiri, sedangkan Ibu Dam hanya seorang ibu rumah tangga yang kesehatannya lebih sering menurun daripada sehat.Novel ini menceritakan seorang anak laki- laki yang sejak kecilnya sering kali mendengar cerita- cerita ayahnya. Cerita- cerita imanjinasi yang justru membuatnya membenci ayahnya. Dam baru menyadari cerita tersebut setelah ia berumur 20 tahun, setelah ia menemukan fakta- fakta yang menunjukkan bahwa semua cerita ayahnya selama ini hanya lah fiksi belaka, hanya karangan ayahnya saja. Kebencian Dam semakin memuncak ketika dimana saat kesehatan ibunya mulai menurun drastis. Saat dimana ayahnya lebih memilih untuk tidak membawa ibunya berobat lebih lanjut untuk mengobati penyakit ibunya. Penyakit ibu Dam semakin membuat kesehatannya menurun dan tentu membuat Dam semakin mengkhawatirkan ibunya.Dam sangat menyukai sepak bola dan renang. Sang Kapten adalah idola sepak bola Dam. Ia sangat bersemangat ketika sang Kapten bermain di lapangan bola terutama ketika sang Kapten berkesempatan main di kota tempat tinggal Dam. Ia mempunyai banyak poster yang di tempel di kamar tidurnya. Teman sekelas Dam juga sangat menyukai Kapten, dan Jarjit adalah salah satu anak yang suka memamerkan hal- hal yang berkaitan dengan sang Kapten dan itu membuat Dam iri. Dam sejak kecil memang sering disuguhkan cerita yang membuat imajinasinya berlari liar. Suku Penguasa Angin, Lembah Bukhara, Apel Emas adalah beberapa cerita ayah Dam yang di jaman kecilnya membuat Dam bersemangat ketika mendengarkannya. Ia yang tadinya menangis tersedu- sedu seketika menjadi sangat riang ketika ayahnya memulai bercerita. Namun Dam justru membenci cerita- cerita itu ketika ia kembali mendengarkan Ayahnya menceritakan hal itu kepada anak-anaknya Zas dan Qon. Ia yang berkutat dengan desain- desain gedung bertingkat, menjadi sangat tidak bersemangat ketika mendengar anak-anaknya berteriak menyuruh kakeknya menceritakan hal baru.Dam harus berjuang keras ketika ia ingin masuk menjadi anggota klub renang kotanya. Ketika perjuangannya kembali gagal ketika ia mengalami keram kaki pada saat proses seleksi dan membuatnya sempat drop, namun Taani, teman terdekat Dam di sekolah sekaligus anak tunggal dari sang pelatih renang, mencoba membujuk ayahnya untuk mengadakan seleksi ulang untuk Dam dan itu dikabulkan. Dam pun menjadi anggota klub renang yang sangat di banggakan oleh warga kota.Dam tumbuh menjadi remaja yang penuh dengan pengalaman hidup. Setelah tamat sekolah dasar, ia dikirim ayahnya ke sekolah yang pada awalnya sangat dibenci Dam, Akademi Gajah. Entah mengapa ayahnya justru mengirimnya ke sekolah terpencil itu. Sekolah yang justru lama kelamaan membuat Dam sangat menyukainya. Sekolah yang penuh tantangan. Membuat Dam tumbuh menjadi seorang remaja laki- laki yang mengerti kehidupan, meski disetiap tahunnya ia membuat pelanggaran pada peraturan sekolah dan membuatnya terkenal dengan itu. Sekolah yang membuatnya bisa masuk universitas terbaik mana pun tanpa perlu proses test atau ujian. Sekolah yang membuat ia menabung untuk pengobatan ibunya. Sekolah yang mempunyai menara dan tempat tersebut membuat ia sangat menyukai dunia desain, dan sekolah yang membuat ia menemukan semua fakta- fakta tentang cerita ayahnya selama ini.Setelah ibunya meninggal, dan Dam tamat dari Akademi Gajah- nya, Dam memilih untuk menyewa kamar kos dekat kampusnya. Ini dikarenakan kebencian pada ayahnya yang belum bisa dihentikannya sejak kematian ibunya. Dikampus ini lah Dam menjemput cita-citanya menjadi seorang arsitek. Dan dikampus ini jugalah, ia kembali bertemu dengan Taani, teman kecilnya. Sejak saat itu ia kembali sering bersama Taani sampai mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Dam menjadi seorang arsitek dan Taani menjadi seorang florist. Mereka menempati rumah yang sederhana awalnya, sampai mereka mempunyai dua monster kecil, Zas dan Qon. Dan pertengkaran antara mereka dimulai ketika Taani meminta untuk membawa ayah Dam kerumah mereka, dan setelah perdebatan yang panjang (sekitar setahun lebih) akhirnya Taani menang dan membawa ayah Dam masuk kedalam lingkungan kehidupan mereka. Dan disinilah pertengkaran antara Dam dan ayahnya kembali dimulai. Mereka memang tidak banyak bertengkar secara fisik, namun Dam sangat tidak tenang ketika saat dimana anak- anaknya, Zas dan Qon mulai senang dengan cerita- cerita ayahnya. Sampai pada akhirnya, Zas dan Qon mulai mencari kebenaran cerita kakeknya dan membuat mereka bolos dari sekolah, dan disitu lah puncak kemarahan Dam. Ia yang akhirnya tidak mengijinkan ayahnya untuk tinggal dirumahnya kembali. Yang pada akhirnya ayah Dam terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit dan membuat Dam menyesal, dan merasakan hal yang sama ketika ibunya juga berada dirumah sakit dahulu. Dam yang akhirnya mulai mempercayai cerita ayahnya ketika ia mulai menemukan fakta- fakta yang mengatakan bahwa semua cerita ayahnya benar adanya, terutama ketika ia menemukan fakta bahwa ibunya sendiri memang seorang artis terkenal yang memutuskan untuk menikahi seorang pegawai sederhana, yaitu ayahnya.Novel ini benar- benar membuat saya terbawa kedalam cerita. Seakan- akan saya adalah pemeran utama, yaitu Dam, namun salahnya saya bukan seorang anak laki- laki. Bagian yang paling membawa kedalam cerita adalah ketika kesehatan ibu Dam yang mulai menurun drastis dan harus dibotakkan karena sakitnya dan berujung pada kematian. Dan Dam yang membuat kebenciannya memuncak pada ayahnya.Ayahku (Bukan) Pembohong adalah salah satu novel Tere Liye yang menurut saya sangat bagus. Cerita yang sangat baik dalam pembuatan alurnya dan cerita yang sempat membuat saya menangis pada salah satu bagiannya. Anda akan merasakan imajinasi dan berfikir bagaimana semua cerita- cerita ayah Dam itu benar adanya. Dan akhir cerita yang sedikit mengejutkan dan berfikir bahwa sepertinya jika anda juga berada pada posisi Dam, anda akan berfikir apa akhir cerita anda juga seperti cerita Dam.

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar