Selasa, 21 Mei 2013

WALK...

Tok.. Tok.. Tok..

Anya : o? *liat ke ruang tamu* sebentar aku liat siapa yang datang.. *pergi*
Dale : hhmm.. Oke…

Sementara itu diluar rumah, Nino sudah berdiri didepan pintu rumah Anya. Hari ini ia memang ingin berkunjung kesini. Sambil menunggu, ia melihat sekitar halaman rumah Anya yang masih sama dengan disaat ia terakhir kesini.

Anya : ya? *lihat keluar*
Nino : Hai… *senyum*
Anya : e.. Hai… *senyum kaku*
Nino :  *senyum*
Dale : Anya, siapa yang datang? o? *kaget*
Nino : *kaget*
Anya : ha? Hhmm? Ah, ini kenalkan, Nino. Dia temanku sewaktu kami SMA dulu… Nino, kenalkan ini Dale, temanku di kampus… *kaku*
Dale : aahh.. Ooh, hai, Dale.. *ngajak salama* senang berkenalan denganmu.. *senyum*
Nino : ah, iya, Nino. Senang berkenalan denganmu juga.. *jabat tangan Dale*
Dale : hhmm.. Anya, sepertinya aku harus pulang. Ini juga sudah sore, lain kali aku kesini lagi ya…
Anya : ah ya, terima kasih. Barang- barangmu sudah kau bereskan? Jangan sampai ada yang ketinggalan..
Dale : ah iya, sebentar aku ambil dulu.. *ambil barangnya, lalu kembali* ah, sudah… hhmm, aku pulang dulu ya. Sampaikan salam dan pamitku pada mama mu.. Kau, jangan kapok taruhan denganku ya, dan jangan sampai kalah lagi.. Hahahaha… *acak- acak rambut Anya, senyum*  Aku pulang dulu. Bye…
Anya : Aiisshh kau ini.. Baiklah, Pulang sana… Bye.. *senyum, lambai- lambai tangan*
Nino : *kaget, genggam tangan kuat- kuat* ehem..
Anya : o? hhmm.. Maaf, masuk dulu.. Duduklah dulu, biar aku ambilkan minum… *berlalu ke dalam rumah*
Nino : hhmm.. Anya, ini untukmu *kasih bungkusan* kau masih suka brownies kan? Tadi itu aku tidak sengaja lewat toko kue, jadi aku belikan…
Anya : hhmm.. *lihat bungkusan* kau, kenapa selalu membuatku merasa merepotkanmu? Aahh, baiklah, terima kasih. Sebentar aku kebelakang dulu… *ambil bungkusan, balik ke dapur*

~~beberapa saat kemudian~~
Anya : ah ini dia.. *letakkan minuman sama brownies ke meja* silahkan minum… maaf aku hanya bisa memberikan ini…
Nino : ahh, tidak apa- apa. Ini sudah cukup. Hhmm.. Kau masih sama seperti yang dulu, selalu meniman jeruk yang kau kasih jika aku kesini..
Anya : o? ahahahah… maaf, biar aku ganti, kau mau apa?
Nino : ah tidak, ini sudah cukup. Kau ini, aku hanya bercanda..
Anya : ah, baiklah.. *senyum*

~sejenak suasana kembali kaku diantara mereka~

Nino : *letakkin air jeruk yang diminumnya* hhmm… mama mu kemana? Lama sekali aku tidak melihat beliau, sehatkan?
Anya : ah, mama sedang di kamarnya. Beliau sehat,  Hhhmm.. Bagaimana kau bisa melihatnya, kau saja baru kemarin sampai di sini..
Nino : ah iya juga, hhmm baguslah… *senyum* hhmm.. Kau sibuk?
Anya : e? kapan? Sekarang?
Nino : iya, sekarang, apa kau sibuk?
Anya : hhmm.. Tidak juga, kenapa?
Nino : hhmm.. Mau temani aku keliling kota sebentar? Sepertinya aku perlu kau untuk menemaniku, bagaimana?
Anya : hhhmm.. Tidak sampai terlalu malam kan?
Nino : tidak, tenang saja, aku tau bagaimana pergi denganmu. Bagaimana?
Anya : aahh, baiklah. Kapan mau berangkatnya?
Nino : sekarang bole juga. Terserahmu saja..
Anya : ah, baiklah. Sebentar, aku ganti baju dulu..
Nino : baiklah.. Aku tunggu…

10 menit kemudian..
 Anya : ah, sudah, ayo jalan… *senyum*
Nino : o? kau tidak memakai jaket yang aku berikan kemarin?
Anya : haruskah?
Nino :  ah.. Hhmm.. Tidak jugak, terserahmu saja. Ayo…
Anya : hhmm.. Maaf, tapi sepertinya sekarang aku sedang ingin memakai ini… *tunjuk bajunya*
Nino : ahaha.. Baiklah, tidak apa- apa. Aku hanya bertanya saja, aku kira kau akan memakainya… ayo… *berdiri* ah, kau sudah bilang pada mamamu bahwa kau akan pergi denganku?
Anya : ah sudah, tadi..
Nino : baiklah, ayo.. Tapi sepertinya sekarang aku ingin kita berjalan kaki saja, tidak apa- apa kan?
Anya : tidak apa- apa.. Ayo.. *tutup pintu rumah*
Nino : *senyum*

Selama perjalanan, mereka berdua lebih banyak terdiam. Sibuk dengan fikirannya masing- masing. Anya sibuk dengan melihat lampu- lampu jalan. Ia selalu memandangi jalan yang dipenuhi kendaraan mobil dan motor yang ditemani lampu sorot dari tiap kendaraannya. Sementara Nino lebih banyak tertunduk. Ia bingung apa yang akan dibicarakannya dengan Anya. Padahal tadi sebelum ia berangkat, ia sudah mengingat semua apa yang ingin di bicarakannya. Pembicaraan yang sebenarnya sangat banyak ingin diutarakannya. Tapi entah mengapa setelah bertemu dan mengajak Anya keluar, seketika semua hal- hal tadi hilang entah kemana. Sampai pada akhirnya ia berinisiatif untuk mengajak Anya minum di café.

Nino : sepertinya aku mau minum, kita cari café dulu yaa..
Anya : o? ohh oke… *ngikutin Nino dari belakang*

~di café~
Nino :  kau mau minum apa?
Anya : hhm… sepertinya vanilla latte saja…
Nino : baiklah, sebentar aku pesan dulu…
Anya : hhmm… *mainin hp*

Beberapa menit kemudian…
Nino : aahhh… ini dia pesanannya, silahkan diminum… *datang bawa dua minuman, kasih ke Anya*
Anya : yey.. Thank you *letakkin hp, ambil minuman*
Nino : ah, seperti nya kau sibuk sekali dengan hp mu itu? Apa laki- laki tadi menghubungimu?
Anya : o?*lihat Nino* aahh, hanya kawan kampus yang sms, bukan dia kok.. *minum vanilla latte, liat hp*
Nino : oh, baguslah… lebih baik mendengarnya… *minum orange juice nya*  hhmm.. Kau ternyata masih suka dengan vanilla latte yaa.. Tidak berubah..
Anya : oh, masih. Hahahahha.. Ini kan minuman kesukaaanku…
Nino : hhmm… kau tidak takut tidak akan tidur nantinya setelah minum itu? *nunjuk vanilla latte Anya*
Anya : hmm.. Tidak, sudah terbiasa..
Nino : oohhh… kau suka kehidupan di malam hari?
Anya : ha? Maksudnya? *liat heran ke Nino*
Nino : ah maksudku, kau sepertinya suka ketika berjalan di malam hari? Dari tadi aku perhatikan kau hanya memperhatikan lampu jalan, melihat kendaraan yang berlalu lalang.. Iya?
Anya : aahh, iya. Sangat suka bahkan.. Kenapa?
Nino : hhmm.. Tidak apa- apa. Aku sepertinya melihat Anya yang lain disini.. Sejak kapan kau mulai menyukai hal ini?
Anya : e? sepertinya hampir sekitar 1,5 tahun yang lalu… *mikir* ya, sepertinya sejak saat itu.. Aku terkadang suka berjalan sendiri dimalam hari jika sedang suntuk.. Aaahhh satu hal yang sungguh menyenangkan sepertinya… *senyum, liat minumannya*
Nino : *DEG* itu sejak kami lulus sekolah dulu *bicara dalam hati* hhmm.. Anya, apa kau masih marah padaku?
Anya : *sadar, pura- pura gak tau* e? marah untuk?
Nino : untuk kejadian disaat terakhir kita di sekolah dulu. Saat aku tidak memberitahumu tentang kemana aku akan melanjutkan study ku, tentang aku yang tak memberitahumu kalau aku akan ke Australia. Hhmm??
Anya : *terdiam*
Nino : Anya, maaf untuk saat itu aku tidak menjawab pertanyaanmu, aku hanya tidak…
Anya : *tertunduk* sudah, tidak usah di lanjutkan…
Nino : *tetap lanjutkan omongannya* aku hanya tidak ingin kau sedih. Maaf aku tidak memberitahumu ketika aku ke Autralia karena aku fikir itu akan semakin membuatmu sedih. Maaf Anya, aku tida pernah memberi kabar padamu, dan…
Anya : *sontak berdiri, liat tajam ke Nino* kalau kau tidak berhenti membicarakan hal itu, lebih baik aku pulang saja. Aku sudah tidak mau mengingat hal itu, terima kasih untuk ajakan dan minumannya. Aku pulang… *balik*
Nino : *kaget* Anya, maaf.. Baiklah, aku tidak akan membicarakannya *tahan tangan Anya*
Anya : *remas tangannya kuat, liat Nino tajam* apa bisa ku pegang omonganmu itu?
Nino : bisa.. *liat Anya serius* duduklah lagi..
Anya : *diam, duduk lagi*
Nino : hhmm.. Sebaiknya kita membicarakan apa untuk mengembalikan mood mu? Ah, kau mau makan sesuatu?
Anya : tidak, aku sudah kenyang… *minum vanilla latte nya*
Nino : ah, baiklah. Hhmm.. Bagaimana kuliahmu? Lancar?
Anya : sampai detik ini semuanya lancar. Walau kebanyakan mata kuliahnya cukup membuatku stress…
Nino : benarkah? Aahh, kau harus banyak istirahat kalau begitu. Jangan terlalu memporsir tenaga mu, dan jangan sampai terlalu sering begadang..
Anya : hhhmm.. Aku tau.. Kau bagaimana kuliahmu? Apa disana menyenangkan?
Nino : hhmm.. Sama denganmu. Semua lancar. Menyenangkan. Meski pada awalnya aku agak sedikit susah untuk berinteraksi dan harus bisa dengan cepat menyesuaikan keadaan. Tapi semuanya cukup menyenangkan hingga detik ini. *senyum*
Anya : kau sulit berinteraksi? Kenapa? *heran*
Nino : hhmm… entahlah.. Mungkin karena pada awalnya aku benar- benar merasakan perubahan keadaan antara Indonesia dan Australia.
Anya : oohh… *minum*
Nino : *senyum* ah iya, bagaimana kabarnya Vina? Sejak kedatanganku kemarin, aku belum ada bertemu dengannya. Hanya kemarin meneleponnya saja. Ah, aku sangat berhutang budi padanya selama ini…
Anya : *liat tajam ke Nino* ya, kau benar- benar BERHUTANG BUDI padanya… kalian dari dulu tidak pernah berubah jika ingin melakukan sesuatu padaku..
Nino : *kaget dengan ekspresi Anya, sadar* ahahaha.. Maaf, hanya dia satu- satunya teman yang bisa kuhubungi untuk mengetahui keadaan disini…
Anya : *diam*
Nino : ah, hhmm.. Laki- laki yang tadi kerumahmu itu siapa? Apa dia pacarmu?
Anya : o? ah, dia teman ku dikampus.. Ah tidak, tetapi bisa dibilang ia cukup dekat denganku sekarang..
Nino : *remas tangannya* ah, begitu.. Apa kau menyukainya? Kau nyaman dengannya?
Anya : hhmm mungkin iya. Sangat nyaman mungkin.. Entah mengapa aku di kampus tidak mempunyai banyak teman. Dan dia sepertinya satu- satunya teman yang dekat denganku.. *senyum* e?  Mengapa kita jadi membicarakan Dale? Aaiiisshhh…
 Nino : *makin kuat remas tangannya* o? Dale ya namanya… sepertinya kau sangat senang jika membicarakannya. Ah, tidak, aku hanya tiba- tiba saja berfikir tentang dia. *liat jam* ah, sebaiknya sekarang kita pulang. Aku lupa kalau tidak bisa membawamu terlalu lama. Kita pulang sekarang?
Anya : hhmm.. Baiklah.. Ini juga sudah habis *nunjuk minumannya*
Nino : hhmm.. Sebentar aku bayar dulu…

Beberapa menit kemudian…
Nino : sudah. Ayo pulang. Hhmm.. Tapi sebelumnya apa kau masih ada yang ingin dibeli? Biar aku belikan…
Anya : ha? Ah, tidak. Kita pulang saja…
Nino : baiklah, ayo… *jalan*
Anya : *ngikutin Nino dari belakang*

~sampai di depan rumah Anya~
Nino : ah sudah sampai. Masuklah, terima kasih sudah menemaniku…*senyum*
Anya : hhmm.. Tidak apa- apa. Terima kasih juga untuk vanilla latte nya.. *senyum*
Nino : hhmm…
Anya : aku masuk ya, kau hati- hati pulang nya. Bye…
Nino : hhmm.. Ah iya, Anya besok- besok kalau aku ingin pergi lagi kau masih mau kan menemaniku?
Anya : ah oke. Asal kau beritahu saja dulu..
Nino : baiklah, terima kasih. Sudah masuk sana, selamat malam… *senyum*
Anya : Ya, selamat malam *senyum, masuk ke rumah*
Nino : *senyum*

Ini mungkin memang pertemuan biasa, tapi satu hal ini cukup membuat Nino senang karena bisa kembali bertemu dengan Anya. Walau tadi ia sempat secara tidak sengaja membuat keadaan sedikit memburuk, tapi ia sudah berjanji mulai sekarang ia tidak akan membicarakan kejadian yang telah lalu di depan Anya. Ia tahu Anya memang sangat sedih jika memikirkan hal itu, dan cakan semakin sedih jika ia membicarakannya. Anya. Gadis bodoh itu ternyata sedikit berubah sekarang. Dan satu hal, ia sekarang mempunyai saingan. Anya, menyukai Dale. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar