Sabtu, 08 Februari 2014

Negeri Para Bedebah~

#TereLiye


Ini adalah buku pertama dari dua buku Tere Liye dengan cerita politik.  Awalnya saya membaca buku keduanya berjudul Negeri Di ujung Tanduk.  Dan ternyata ini adalah buku pertama dari seri tersebut.
Negeri Para bedebah dan Negeri Di ujung Tanduk adalah dua novel pertama yang saya baca dengan tema politik. Awalnya saya befikir bahwa saya tidak akan menyukai novel dengan genre tersebut (pada saat saya buku Negeri Di Ujung Tanduk) dikarenakan akan bebicara politik dan saya tidak mengerti tentang hal itu. Namun ternyata saya salah, malah saya sangat tertarik setelah membaca novel tersebut.
Tere Liye sangat pandai mengemas kalimat dan pandangan dalam dua novelnya tersebut. Cerita tentang politik yang awalnya akan susah dipahami oleh orang awam (seperti saya), di dalam dua novel ini dikemas dengan bahasa yang sangat baik. Saya mengerti dengan alur, permasalahan serta cara penyelesaian dalam ceirta ini. Mengerti tentang bagaimana sebenarnya politik di dalamnya terjadi. Dan dalam membuat pandangan pembaca dengan alur cerita dibuat dengan sangat baik. Seakan saya bisa membayangkan bagaimana keadaan itu terjadi didunia nyata.
Dikarenakan saya membaca Negeri Diujung Tanduk terlebih dahulu, awalnya saya tidak mengerti dengan alur cerita, karena itu memang sambungan novel pertama. Namun setelah saya membaca buku yang pertama nya ini, saya pun mengerti dengan alur ceritanya.
Negeri Para Bedebah menceritakan seorang konsultan keuangan profesional, Thomas, membantu pamannya, Om Liem, dalam menyelesaikan masalah pailitnya bank milik pamannya tersebut. Waktu dalam alur cerita hanya memakan waktu 3 hari, namun Tere Liye sangat pandai membuat alur yang baik sehingga dituangkan dalam sekitar 400 halaman lebih. Thomas adalah seorang konsultan keuangan profesional yang sangat pintar dalam memberikan solusi tentang masalah keuangan, baik itu untuk perusahaan maupun negara. Namun satu hal, ia mempunyai dendam yang sangat mendalam pada saat ia kecil. Dan pamannya, Om Liem adalah salah satu hal yang membuat ia memiliki rasa dendam tersebut dan sangat membenci pamannya tersebut. Dikarenakan masalah yang disebabkan Om Liem, orang tua Thomas yang harus menanggung deritanya. Mereka yang tidak bisa membayar uang simpanan masyarakat dalam sebuah arisan keluarga, harus mati terpanggang dirumahnya, karena di bakar massa. Thomas yang setelah kejadian selesai, ia baru pulang mengantar susu keliling kampung, langsung tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Sementara para tetangga nya melarangnya pulang.
Setelah kejadian tersebut, thomas kecil dikirim oleh tetangga nya ke sebuah sekolah berasrama, dimana disana ia dituntut untuk menjadi seorang anak yang mandiri. Karena sekolah tersebut memang sekolah untuk anak- anak terlantar, dibuang bahkan anak- anak yang sudah tidak memiliki orang tua.
Setiap liburan sekolah, thomas selalu berlibur ke rumah peristirahatan opanya di waduk jatiluhur. Dan tante Liem selalu menyempatkan melihatnya ketika itu. Setiap ke tempat opa nya, thomas selalu diajarkan banyak hal, dan selalu mendengarkan cerita zaman kecil opa nya dalam pengungsian dari tempat kelahirannya ke tanah Cina, yang mana itu selalu di ulang- ulang seperti kaset rusak kalau Thomas katakan.
Setelah tamat dari sekolah berasrama, thomas melanjutkan sekolahnya ke sekolah bisnis di luar negeri. Dan setelah kembali dari penyelesaian sekolahnya, tentunya ia menjadi konsultan keuangan dengan membuka sebuah perusahaan yang bergerak di bidang itu.
Masalah awalnya muncul ketika Bank Semest milik Om Liem akan di tutup. Ia orang yang paling dkat dengan Om Liem tentu tidak menerima dengan apa yang dilakukan karena jika bank tersebut ditutup, maka saham yang ada akan dibeli dengan sangat murah oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Dengan segala usaha dan dengan melibatkan banyak orang terdekatnya, Thomas mulai mencari cara agar bank tersebut tidak jadi ditutup. Mulai dari mencari data tentang nasabah, jumlah saham yang ada, jumlah tabungan nasabah, sumber uang yang ada dalam tabungan nasabah, sampai aset- aset Om Liem yang berada di luar negeri. Hingga orang- orang yang dianggap bisa membantu menyelematkan bank semesta, Thomas sangat detail untuk menyelesaikan masalah ini.
Tere Liye sangat pandai dalam membuat alur cerita. Cara thomas dalam menyelesaikan masalah, mencari data, thomas yang mengejar orang- orang yang dianggap bisa menyelamatkan bank semesta, thomas yang berkata dengan sangat ketus dengan Om Liem, dan berbanding terbalik jika ia berbicara dengan Opa, thomas yang memulai percakapan dengan orang politik dalam pesawat. Semua dikemas dengan sangat baik. Alur, Waktu, dan tempat serta detail- detail kecil dibuat sangat baik dlam cerita ini. Dan akhir yang susah ditebak, siapa yang melakukan pengkhianatan, semua dibuat dengan sangat baik. Suasana tegang rapat, sampai suasana perkelahian dibuat dengan sangat baik sehingga membuat saya tidak ingin berhenti membaca novel ini.
Dan ada beberapa kutipan kecil yang saya tulis di note, dimana kutipan tersebut sangat cocok dengan kehidupan kita sekarang. Salah satunya adalah sifat kadek yang di paparkan oleh thomas…

"setiap orang punya urusan masing- masing. Urus saja bagian sendiri, sisanya tutup mulut"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar