Author : Tencii
Cast : Anya and Nino
Anya : terima kasih.. *liat luka
yang sudah diplaster*
Nino : ini minum dulu.. *kasih air mineral ke Anya*
Anya :hhhmm..*minum* terima kasih. Hhhuuaaaaa segarnyaa…*senyum lebar,
liat lapangan* ah, ini minumlah *kasih air ke Nino*
Nino :*ambil air lalu minum*
Anya :*tiba-tiba terpikirkan sesuatu*Aa… kenapa handuk itu kau bawa di
tas mu? Aahh.. jangan bilang kau selalu membawa handuk ku kemana saja..
aaaahhh.. kau.. *nunjuk Nino, liat tajam*
Nino : BBYYUURRRR…*kaget, lalu sontak nyembur air yang lagi
diminumnya*aaaiisshh.. kenapa anak satu ini selalu punya tebakan yang pas
sekali*bicara dlm hati, lirik tajam ke Anya*
Anya : YA! Jorok sekali kau.. aahh itu berarti iya. HAHAHAHHAHA…. Aku
tidak menyangka kau selalu membawa handukku kemana saja.. yang aku liat
sepertinya kau sangat membenciku, tapi ternyata kau sangat mengidolakanku,
sampai-sampai handuk itu selalu kau bawa kemana- mana.. *ketawa*
Nino : YA! Siapa yang bilang aku selalu membawa handuk ini ha..*angkat
handuk* aaiisshhh…*liat tajam Anya*
Anya : kau memang tidak bilang, tadi dari gerakan tubuhmu, mengatakan
seperti itu.. lagi pula kenap akau harus marah- marah jika memang tidak..
Hah..*liat tajam ke Nino*
Nino : oke..oke.. memang aku selalu membawanya kemana saja, memangnya
kenapa? PUAS?
Anya :BBUAUHAHAHAHAHA…..*ketawa lebar* akhirnya kau mengakuinyaa, YA,
seorang Nino yang bodoh ini mengidolakanku ternyata…
Nino : aaaiisshhh anak ini..*liat tajam Anya*
Anya : eh, tapi alasanmu membawa ini kemana saja?*tiba- tiba bingung*
Nino : entahlah, aku hanya berfikir untuk membawa ini kemana
saja…bodohnya aku, kenapa harus membawa handuk jelek ini kemana pun…
Anya : YA! Apa yg kau maksud dengan membawa handuk jelek itu? Itu handuk
ku, aaarrghhh…
Nino : Hahahahha… gampang sekali kau dibuat marah, maaf aku hanya
bercanda..
Anya :….
Nino : hhmm…Anya… sebaiknya kita harus mengakhiri “perang dingin” ini..
Anya : ha? Perang dingin?*bingung, liat Nino*
Nino : ya, perang dingin. Permusuhan kita selama ini. Lagi pula aku
sudah capek, dan sepertinya kau bukan seperti Anya yang ku kira.. Tck..
Anya : oohh..baiklah, aku juga sudah capek sebenarnya… hhmm.. tapi apa
yang kau maksud dengan “tidak seperti yang Anya yang ku kira” itu?
Nino : iya, ternyata kau ini adalah Anya yang sangat bodoh dan gampang
sekali tertipu. Hahahahaha… jadinya, aku kasihan denganmu. Kau selalu saja kena
dengan tipuanku..
Anya : aaaaiiisshhhh… kauuu…*pukul kepala Nino*
Nino : YA SAKIT, BODOH! Kalau begitu skarang kita baikan kan, tidak ada
lagi perang dingin! Baiklah..
Anya : baiklah…tapi jika kau sering lagi menipuku, maka “perang dingin”
ini akan dimulai lagi.. *liat tajam Nino*
Nino : makanya kau jangan bodoh, jangan gampang tertipu…
Hhhmm..sepertinya kita sudah harus ke kelas*liat jam*
Anya : baiklah.. aarrgghh..*kibas tangannya yang sakit karena bawa tas*
Nino : aaiisshh.. baru aku bilang jangan bodoh, sekarang kebodohanmu itu
sudah kembali terlihat.. sini, biar aku saja yang bawa*ambil tas Anya, jalan
duluan*
Anya: ….*cemberut, ngikutin dari belakang*
~~Di depan kelas~~
Nino : permisi pak.. kami sudah lari 10 keliling, apa kami boleh masuk
kelas pak?
Guru : aahh kalian, sudah kah? Baiklah, silahkan masuk…
Nino : baik, terima kasih pak*senyum* masuklah duluan..*ngomong sama
Anya*
Anya : ha? Apanya? *bingung*
Nino : aaiisshh.. masuk lah duluan ke kelas, ini aku kan membawa tasmu,
nanti sekalian aku letak di atas mejamu…*liat tajam ke Anya*
Anya : oohh.. hehehhee..*senyum*
~~Dan mereka pun berjalan masuk ke dalam kelas. Semua anak kelas kaget
luar biasa dengan perilaku mereka yang begitu akrab. Terutama Vina, sahabat
Anya~~
Nino : ini tasmu, bodoh…*latakkan tas Anya di meja*
Anya : aahh.. terima kasih banyak.. *liat Nino, senyum lebar*
Nino : aaiisshh.. iya, sama-sama..*senyum*
~~Ditempat duduk Anya~~
Vina : ya, Anya.. kenapa kalian akrab sekali? Kenapa dia baik sekali?
Terus kenapa dia yang membawakan tas mu?*narik- narik lengan baju Anya*
Anya : aahhh.. pertanyaanmu apa tidak bisa satu- satu ditanyakan? Nanti
saja aku ceritakan lebih lanjut nya yaa… hhmm.. kenapa dia membawa kan tasku?
Ini..*angkat telapak tangannya, tunjukkan ke Vina* tadi karena aku terjatuh,
jadi dia yang membawakan tasku..
Vina : wwhhooaaa… keajaiban apa yang bisa membuatnya seperti itu…
wwhhhooaaa…*kaget karena penjelasan Anya* aku tidak sabar untuk waktu
istirahat. Sebenarnya apa yang sudah terjadi diantara kalian…*bicara sendiri,
lalu perhatikan guru*
Anya : hehehehe…*senyum sendiri, elus telapak tangannya yang diplaster*
Terima kasih…*berbisik, senyum, lalu liat guru didepan*
Dan begitulah kejadian hari ini. Akhirnya mereka berdamai. Entah apa yang
membuat keduanya lebih memilih jaalan damai. Mungkin benar karena capaek
diantara keduanya. Dan sejak kejadian itu, dimulailah babak persahabatan
mereka….
~The End~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar