Author :
Tencii
Cast : Nino,
Anya, Vina
Pukul 07.00 wib. Anya
masih saja tergeletak di tempat tidurnya. Ia sudah bangun sebenarnya. Hanya
saja ia sangat malas untuk bangun dari tidurnya ini dan masih saja
bermalas-malasan. Pagi ini ia ada jadwal kuliah. Tepatnya perkuliahan itu akan
dimulai satu jam lagi. Tapi sepertinya ia sangat ingin untuk tidak masuk hari
ini. Namun, mengingat pagi ini akan ada kuis dan ia sudah begadang hingga larut
malam, jadilah sekarang Anya berusaha untuk mengumpulkan nyawa nya. Dengan
selimut yang masih terpasang di badannya dan bantal yang menutupi setengah
wajahnya, ia bersusah payah untuk mengumpulkan nyawa dan semangatnya untuk
bangkit dari kerajaannya ini. Hahahaha.. memang, ini adalah salah satu hal
tersulit yang dilakukannya. Karena Anya itu adalah orang yang sangat betah
dikamar. Terutama jika sudah salam hal tidur, ia akan sangat susah bangun dari
tidurnya. Apalagi jika ditambah dengan tingkat kemalasannya yang meningkat
tajam. Akhirnya dengan usaha yang sudah sangat maksimal, Anya pun bangkit dari
tidurnya. Sekarang ia tengah bersiap untuk mandi. Setelah baju disiapkan, ia
pun melanjutkan ritualnya di dalam kamar mandi.
Setelah menyelesaikan
ritual keduanya sekarang ia sudah siap untuk berangkat kekampusnya. Pukul 07.30
wib. Dengan setelan baju kemeja kota- kotak dipadukan dengan celana jeans hitam
dan sepatu kets, ia berangkat menuju kampusnya. Rambutnya ia kuncir biasa saja.
Kira- kira setengah jam perjalanan, ia pun sudah sampai dikampusnya. Keadaan
kampusnya sudah lumayan ramai pagi ini. Anya langsung menuju kelasnya yang
berada dilantai 3 gedung kampusnya ini. Dan, lima meter lagi menuju pintu
kelasnya, tiba- tiba saja handphone nya berbunyi tanda ada pangggilan masuk.
Lalu ia pun mengeluarkannya dari kantong jeansnya. Seketika ia kaget dengan
nama yang tertera di layar hp nya. Vina.
Tumben sekali pag- pagi begini sahabatnya ini sudah meneleponnya. Apa
ada hal penting yang mau dibicarakannya? Anya jadi bertanya- tanya sendiri.
Anya : *angkat telepon
dengan sedikit malas* Hhmm…
Vina : *bingung* Anya?
Anya : hhmm.. ya, kenapa?
Tumben sekali kau meneleponku pagi- pagi begini..
Vina : YA! Kenapa kau
tidak semangat sekali. Hey, ini masih pagi… *sedikit teriak*
Anya : *jauhkan hp
dari telinganya* Ya! Kenapa pagi- pagi sudah teriak- teriak Vina? Apa tidak ada
hal lain yang bisa kau lakukan selain meneleponku dan berteriak- teriak ha?
*balas teriak*
Vina : Hehehhehe..
maaf.. Ya kau sendiri, jawab teleponnya kayak begitu. Aku kan jadi bingung. Ini
masih pagi, kenapa kau begitu?
Anya : Huh.. aku masih
mengantuk..hhooooaaammm *tiba- tiba saja menguap*
Vina : aaaiisshh kau
ini.. ini sudah jam berapa ha? Tidak baik masih mengantuk saja… sekarang kau
dimana? Jangan bilang kau masih di atas tempat tidurmu itu…
Anya: kalau aku masih
diatas tempat tidur kenapa? Kau ini.. pagi- pagi sudah menceramahi ku..
Vina : HA? Anya ini
sudah jam berapa? Apa kau tidak masuk kuliah? *kaget*
Anya : Aiisshh..
kenapa semenjak masuk kuliah kau semakin bodoh saja, bukannya semakin pintar.
Tck.. aku sudah dikampus. Kenapa?
Vina : Oohh… ya mana
ku tau kalau kau sudah dikampus. Tidak ada. Hhhmmm.. Anya, aku mau
memberitahumu sesuatu..
Anya : Tck..
memberitahu sesuatu apa?
Vina : Hhmmm.. Nino.
Ia akan kembali kemungkinan waktunya seminggu
lagi.
Anya : HA? APA KATAMU?
*kaget luar biasa*
Vina : iya Nino, ia
akan kembali dari Australia. Dan waktunya kemungkinan seminggu lagi.
Anya : dari mana kau
tau?
Vina : tadi malam ia
meneleponku. Ia bilang begitu tadi malam. Ia mendapat waktu liburan lebih awal.
Jadi ia akan kembali kesini. Waktunya minggu depan.
Anya : HA? DIA
MENELEPONMU? Kenapa tidak memberitahuku dari tadi malam, Vina? *lemes* Kau ini
selalu saja tidak mau membagi kebahagiaan dengan sahabat sendiri.
Vina : maaf, Nya. Tadi
malam Nino bilang tidak usah memberitahumu dulu. Tentang kedatangannya ini saja
dia bilang tidak usah memberitahumu. Tapi, aku rasa kau berhak tau. Karena
disaat kepergiannya dulu kau tidak tau kan…
Anya : sudah, tidak
usah mengingatkanku tentang hal itu -___- Setelah itu apa yang dibilangnya?
Kenapa dia tidak mau memberitahuku tentang kedatangannya?
Vina : Tidak ada. Dia
hanya mengatakan itu.Hhhmm.. mungkin karena jadwalnya itu belum terlalu jelas.
Ia hanya bilang kemungkinan seminggu lagi kalau semua urusannya sudah selesai.
Takutnya nanti kalau diundur atau tidak jadi kan itu bisa membuatmu kecewa
lagi. Mengerti?
Anya : oohh.. yayaya,
aku mengerti. Benar dia tidak bilang apa- apa lagi selain itu? *penasaran*
Vina : iya, tidak ada
lagi. YA! KAU TIDAK PERCAYA DENGANKU? AAAIISSHH…
Anya : hehehehhe…
maaf, bukan begitu. Maklumlah aku kan sudah tidak pernah lagi berhubungan
dengan Nino, jadi ya mana tau dia ada cerita- cerita tentang hal lainnya…
*berusaha nenangin Vina*
Vina : tidak ada.
Sudahlah, aku mau masuk lagi. Kau tidak masuk?
Anya : ah, iya. Mauk
kok. Ini lagi nunggu dosen. Aku pagi ini ada kuis. Aiisshh… malasnyaa…
Vina : Hahahaha… dasar
kau pemalas.
Anya : enak saja. Eh,
kita sudah lama sekali tidak ketemu. Jadwal kuliahmu itu padat sekali. Kau
tidak tau betapa menderitany sahabatmu yang satu ini.
Vina : aahahahaa.. maaf,
jadwalku memang sedang padat- padatnya. Terlalu banyak tugas, Anya. Maaf yaa..
memangnya kau menderita kenapa?
Anya : hhmm.. okeokeh.
Aah, terlalu banyak penderitaanku, tidak enak ceritanya lewat telepon. EH, jadi
kapan kau ada waktu kosong. Aku mau cerita… satu atau dua jam saja jadilah..
Vina : hhhmm…. Aku tidak
tau kapan pastinya. Sepertinya lusa bisa. Tapi nantilah aku liat lagi jadwalnya
ya. Nanti aku telepon lagi kapan fix nya ya…*bujuk Anya*
Anya : hhmm.. baiklah
miss busy. I’ll wait it.
Vina :
baiklah.*senyum* eh, sudah dulu ya, dosenku sidah masuk, nanti aku telepon lagi
ya… Sukses untuk kuismu. Cuci muka sana dulu sebelum kuis biar lebih fresh. Oay?
FIGHTING !!
Anya : hhmm..
hahahahha… baiklah. Kau juga. Terima kasih. FIGHTING !! *angkat kepalan
tangannya ke udara*
KLIK. Telepon antara
dua sahabat ini pun terputus. Pagi ini benar- benar pagi yang mengejutkan bagi
Anya. Sangat mengejutkan tentunya. Orang yang selama ini pergi akhirnya akan
kembali. Dan kemungkinan mereka akan bertemu lagi. Sudah banyak hal yang terpikirkan
oleh Anya semenjak berita yang didapatnya dari sahabatnya pagi ini. Walau
kedatangan itu belum jelas adanya, tapi di otak Anya sudah banyak hal- hal yang
menyangkut tentang orang yang akan datang itu. Nino. Ya, orang yang sudah
hampir satu tahun lebih ini pergi dan tanpa sedikitpun memberitahu berita
kepadanya. Entah seperti apa dia sekarang. Dan entah bagaimana nanti jika
mereka kahirnya benar- benar bertemu. Entahlah. Anya hanya bisa terdiam
memikirknnya. Dan beberapa saat kemudian, dosen mata kuliahnya pagi ini masuk
ke dalam kelas. Dan kuis pun sebentar lagi. Setidaknya pagi ini, Anya sudah
memiliki semangat untuk menghadapi kuisnya. Karena memikirkan hal itu saja
secara tidak langsung member semangat untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar